Walikota di Australia Apresiasi Peran Muslim Indonesia
NSW, Suara Muhammadiyah – Dengan melaksanakan puasa selama satu bulan penuh, maka seorang seorang Muslim seyogiyanya telah menjadi manusia yang lebih baik, yang dalam bahasa Al-Qur’an disebutkan sebagai ‘la’allakum tattaqun’. Sebab puasa bukan saja meninggalkan makan dan minum dari fajar sampai terbenam matahari tapi juga menjauhkan diri dari segala hal tidak terpuji melawan hawa nafsu.
Nabi Muhammad Saw., bersabda bahwa musuh terbesar kita bukanlah tentara musyrikin, walaupun jumlah mereka sangat kuat dan persenjataannya lebih lengkap. Namun justru yang menjadi musuh terbesar seorang manusia adalah hawa nafsu sendiri. Bahkan perang Badar pada masa Rasulullah jika dilihat secara fisik, adalah perang yang sangat dahsyat. Namun itu oleh Rasulullah dianggap sebagai perang yang kecil. Sebab perang yang besar adalah menahan hawa nafsu diri sendiri.
Demikian antara lain pokok pikiran yang disampaikan oleh Imam Dr. Hady Amin, Lc., ketika bertindak sebagai imam dan khatib dalam salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H bertempat di Marana Auditorium, 16 MacMahon St, Hustville, New South Wales Australia. Marana auditorium tempat yang luas, nyaman, bersih dengan fasilitas yang modern dan audio yang jelas terdengar. Selain lokasinya mudah dijangkau dengan public transport, tempat parkir yang cukup luas memudahkan para jemaah yang hendak beribadah.
Ada yang istimewa dalam perayaan Idul Fitri ini. Selain dihadiri oleh warga Muslim Indonesia yang tinggal di kawasan Greater Metropolitan Sydney, juga oleh komunitas Mulim dari berbagai negara. Selain itu selesai pelaksanaan salat, diadakan semacam seremoni dengan melibatkan pejabat pemerintah setempat. Hadir dan memberikan kata sambutan dalam acara ini adalah Mr Joseph La Costa, Kepala Bidang Kebudayaan New South Wales, Mr. Nick Katris, Walikota George Rivers dan Vedi Kurnia Buana, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk NSW, Australia Selatan dan Queensland yang berbasis di Sydney.
Walikota dan Kepala Bidang Kebudayaan menyambut gembira dengan perayaan idul fitri ini. Merujuk kepada pengalaman pribadi Walikota sebagai imigran di Australia, secara khusus Walikota menggaris bawahi pentingnya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dan identitas di tengah upaya pembauran dengan masyarakat lokal. Berpindah ke negara yang baru, tidak berarti harus membuang seluruh identitas, tetapi penting untuk menjaga identitas tersebut. Sehingga keberagaman dalam masyarakat dapat memeriahkan kebersamaan dan menunjukkan kekayaan budaya sebuah tempat.
Walikota mengatakan umat Islam Indonesia adalah bagian yang sangat penting dalam dinamika perkembangan budaya dan ekonomi Australia. Sumbangsih mereka sangat terasa ketika terjadi pada puncak pandemic Covid-19, dimana tokoh Islam Indonesia seperti Amin Hadi, telah menjadi representasi suara umat Islam Indonesia dan Australia. Dimana secara umum telah menjadi penyambung lidah pemerintah untuk membantu diterimanya program pemerintah dalam pemberantasan Covid ini.
Sedangkan Konsul KJRI Sydney, Vedi Kurni Buana, dalam sambutannya mengatakan bahwa Ramadan dan Idul Fitri merupakan momentum untuk meningkat kualitas salat kita dan juga meningkatkan kesadaran sosial kita. Beliau menghimbau untuk seluruh masyarakat Indonesia untuk terlibat, dan memberikan kontribusi positif ke masyarakat Australia yang majemuk. Beliau juga mengatakan sekitar 27.000 warga negara Australia adalah kelahiran Indonesia. Sementara terdapat sekitar 32.000 warga negara Indonesia yang tinggal Negara Bagian New South Wales, sekitar 1.100 tinggal di kawasan George Rivers.
Pada kesempatan yang berbeda, Konjen juga menghadiri perayaan Idul Fitri yang diadakan oleh masyarakat Muslim Indonesia yang tinggal di Sydney dan sekitarnya. Seperti yang diadakan oleh Yayasan Iqra di 39 McCourt St, Wiley Park NSW 2195. Konjen datang bersama keluarga, didampingi oleh Tubagus Farih Mufti, Konsul Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya.
Menurut Anwar Kurdi, seorang pengurus Yayasan Iqra, halal bi halal yang diadakan ini adalah program rutin yang dilakukan setiap tahun untuk menjalin silaturrahmi antar sesama warga Indonesia yang ada di Sydney. Selain warga Indonesia, juga hadir beberapa warga dari komunitas Muslim Timur Tengah yang sudah berkeluarga dengan orang Indonesia.
Haidir Fitra Siagian, Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah New South Wales dari Wollongong