• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Fungsionalisasi Komunitas Masjid dan Pasar

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
4 Mei, 2022
in Opini
Reading Time: 2 mins read
A A
0
pasar

Salah satu peserta Temu Pasar mempraktikan cara mengolah Mocaf

Share

Fungsionalisasi Komunitas Masjid dan Pasar

Oleh DR. Mas’ud HMN

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Tema fungsionalisasi komunitas masjid dan pasar dimaksud adalah faktor kunci mencapai masyarakat berkemajuan. Tema ini tentu relevan mengingat adanya masjid dan pasar ibarat dua sisi mata uang. Masjid sebagai prinsip dan pasar sebagai manifestasinya. Jadi, masyarakat menjadi baik. Hanya pasar harus dijernihkan pemahamannya, mengingat selama ini pasar identik dengan tipu muslihat, curang, dan kotor.

Sejatinya masjid dan pasar dapat menjadi gambaran mini dari sebuah masyarakat bangsa. Masjid adalah rumah ibadah umat Islam, untuk tempat ibadah sholat lima waktu, dan sholat Jumat setiap minggu. Sementara pasar adalah tempat kegiatan ekonomi, pertemuan penjual dan pembeli. Lalu, masjid dan pasar muncul jadi multi fungsi pusat kegiatan sosial masyarakat setempat.

Mari kita mengidentifikasi fungsi masjid masyarakat bangsa dengan mengkonstruksikan pasar dan komunitasnya yang mungkin relevan dan menantang untuk dikaji, bagaimana lihatlah masjid masyarakat dan pasarnya.

Mengapa? Karena mengingat masjid adalah simbol dasar fundamental, kemudian masyarakat sebagai tatanan dan pasar adalah simbol ekonomi kemakmuran. Secara demikian, masjid menjadi faktor variabel yang menentukan sementara tatanan masyarakat dan pasar sebagai faktor dependent. Semakin berfungsi masjid, semakin bagus tatanan sosial dan pasar. Masjid, simbol fungsi fundamental, diurai dari peran tentang kehidupan, keimanan, ketaatan, kejujuran dan amal perbuatan saleh. Model ini berfungsi mengatur tatanan masyarakat, kemudian masjid mengarahkan pasar sebagai ekonomi kemakmuran. Semakin berperan masjid, makin mantaplah tatanan masyarakat dan semakin majulah ekonomi dan semakin sukseslah pasar. Sebaliknya, jika masjid tidak berfungsi dan pasar tidak berjalan sebagaimana mestinya maka masyarakat mandek atau bermasalah.

Sejarah Islam dihiasi bangunan masjid, dan pasar. Ini dibayangkan semua pemuka dan anggota masyarakat sibuk ke masjid dan sibuk berkerja atau berdagang. Tercatat para sahabat nabi yang utama adalah pedagang dan pekerja dalam aktivitas ekonomi lain baik beternak dan berkebun.

Jadi, masyarakat Islam itu adalah masyarakat yang makmur baik dan taat dalam baldatun thayyibatun dan masyarakat yang diampuni dan berkah warabbun ghafur. Bekerja aktivitas ekonomi, baik di bawah konstruksi imannya bersama nuansa bangunannya dengan menaranya yang menjulang angkasa.

Penulis mencoba membayangkan perspektif masjid dan pasar sebagai satu wawasan masyarakat masa depan akan terjelma, terwujud. Mengingat kedua faktor itu ada dalam akar sejarah kehidupan manusia. Tanpa itu, kehidupan masa depan menjadi masalah. Atau dengan kata lain, kita tak punya hari depan.

Di sini menarik, apa yang dikatakan Ali Syariati dalam buku terjemahannya ke bahasa Indonesia dengan judul Sosiologi Islam mengatakan umat Islam harus menguasai ekonomi. Menurut dia, umat Islam yang tidak bekerja dan memahami ekonomi, tidak bisa memahami hari akhirat. Artinya, kemakmuran adalah masalah ekonomi dunia. Demikian Ali Syariati menyatakan.

Bukankah umat harus bangkit dari kemiskinan. Bukankah orang yang tangan di atas akan lebih baik dari orang tangan yang di bawah. Karena itu, ia akan bisa beramal dengan baik. Masyarakat yang berkemakmuran baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Manifestasi dari masyarakat Islam demikian itu diwujudkan dengan memfungsikan masjid dan pasar untuk masyarakat. Indonesia yang berkemajuan dan berhari depan jika fungsi masjid dan pasar maksimal. Tanpa itu, kemungkinan kita akan kehilangan masa depan.

Dr Mas’ud HMN, Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Tags: masjidmuhammadiyahpasar
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Meningkatkan Taqwa di Hari Raya

Meningkatkan Taqwa di Hari Raya

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In