Baitul Arqam PCIM Turki Mantapkan Gerakan Internasionalisasi
TURKI, Suara Muhammadiyah – Alhamdulillah, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki telah melaksanakan rangkaian program Pelatihan Perkaderan Baitul Arqam ke-1 pada 22,23,30 April dan 07,08 Mei 2022 secara online dengan platform Zoom Meeting. Unsur peserta Baitul Arqam dari Pimpinan PCIM, PCIA, LazisMu Turki dan Warga serta Simpatisan Muhammadiyah yang menetap di Turki.
Ketua Panitia Baitul Arqam Hafizhan Arhab Juswil melaporkan bahwa Baitul Arqam mengusung tema Menguatkan Pemahaman, Membentangkan Islam Berkemajuan dilaksanakan setiap akhir pekan selama 4-5 jam setiap harinya dengan komposisi Materi dan FGD.
Ketua PCIM Turki 2022-2024 Dinil Abrar Sulthani, M.Pd.I menyampaikan bahwa kegiatan Baitul Arqam ini sebagai usaha penyamaan persepsi, penguatan pemahaman untuk menjadi anggota dan warga yang peduli, militan dan bahagia dalam bermuhammadiyah.
“Baitul Arqam ini adalah program utama dari Majelis Pendidikan Kader PCIM Turki, selain program Pendirian ranting Muhammadiyah istimewa di berbagai provinsi Turki” tutupnya. Master of Training (MoT) Ahmad Nubail, Lc., MA juga turut mempersiapkan konsep pelaksanaan Biatul Arqam “Kita upayakan seluruh peserta dapat mengambil nilai pelajaran dari setiap proses pelaksanaan Biatul Arqam ini” Sebut Nubail yang juga Pendiri dan Ketua PCIM Turki Periode Pertama.
Narusumber pertama Baitul Arqam pada 22 April, Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, MA memberikan pemaparan tentang Gerakan Internasionalisasi Muhammadiyah, “Diantara aksi penting internasionalisasi Muhammadiyah adalah memperbanyak kader Muhammadiyah belajar ke luar negeri,” pesan beliau sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Perihal tersebut diperkuat pemaparan narasumber kedua pada 23 April, Dr. Zamah Sari, M.Ag Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah bahwa “kader Muhammadiyah hendaknya terus berlatih menjadi pribadi tangguh sesuai dengan semangat MKCH dan Kepribadian Muhammadiyah” nasihat Wakil Rektor II Uhamka tersebut.
Baitul Arqam 1 PCIM Turki juga menghadirkan perspektif perempuan mengingat unsur peserta dari laki-laki dan perempuan. Dalam hal ini narasumber ketiga pada 30 April, Dr. Hj. Siti Aisyah, M.Ag Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah menyampaikan materi Pemberdayaan SDM dan Advokasi Persyarikatan. “Agar urusan kuliah atau kerja jangan jadi penghalang untuk berperan aktif dalam organisasi, baik di PCIA maupun PCIM,” tutupnya.
Narasumber keempat pada 07 Mei, Dr.phil Ridho Al-Hamdi, MA Ketua PCIM Jerman Raya 2015-2017 menyampaikan materi Ke-PCIM-an dan Kekaderan Muhammadiyah di Luar Negeri. “Ber-PCIM itu dibuat bahagia saja, disempatkan dan diluangkan waktu untuk aktif, jangan dijadikan beban atau tambah masalah,” pesan Mas Ridho yang juga Wakil Dekan I Fisipol UMY.
Narasumber kelima pada 08 Mei, Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, M.Si menyampaikan materi Leadership dan Prioritas Aktivis Persyarikatan. “Tidak semua orang bisa jadi pemimpin, karena menjadi pemimpin perlu mau dan mampu melalui proses dan beranjak dari bawah ke atas,” nasihat Kakanda Ma’mun yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penutupan Biatul Arqam selesai, kini seluruh peserta mendapatkan pencerahan dan pemahaman yang kuat untuk menjadi kader terbaik dalam Membentangkan Islam Berkemajuan sesuai tema besar Baitul Arqam PCIM Turki. (rpd)