Terima SK Prodi S3 Pendidikan, Unismuh Optimis Raih Akreditasi Unggul
MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar telah memeroleh izin pembukaan Prodi Doktor (S3) Pendidikan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Capaian tersebut membuat Unismuh telah menyejajarkan diri dengan perguruan tinggi negeri terkemuka yang ada di Makassar, seperti Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Negeri Makassar (UNM).
Hal itu disampaikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sultanbatara), Drs Andi Lukman MSi dalam acara Syawalan (Silaturahim) Idul Fitri Keluarga Besar Unismuh Makassar, sekaligus Penyerahan SK Mendikbudristek tentang Izin Operasional Pembukaan Prodi S3 Pendidikan Unismuh Makassar.
SK diserahkan Kepala LLDIKTI Wilayah IX Andi Lukman kepada Rektor Unismuh Prof Ambo Asse. Acara itu digelar di Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah, Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Senin, 9 Mei 2022.
Andi Lukman melanjutkan, LLDIKTI IX senantiasa menunggu pengembangan S3 yang dimulai dengan pengembangan SDM dan Unismuh memiliki potensi SDM yang cukup banyak.
Potensi Guru Besar Unismuh selama ini cukup besar dan dorongan dari kampus untuk pengurusan jabatan fungsional termasuk cukup tinggi kepeduliannya.
Kekuatan sumber daya dosen yang cukup besar ini sehingga Andi Lukman yakin ke depan Unismuh Makassar akan jadi perguruan tinggi raksasa di jajaran LLDIKTI IX Sultanbatara.
Unismuh akhir akhir ini mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang luar biasa. Prodi Kedokteran mampu meraih akreditasi A ini tentu jadi prestasi tersendiri dari seluruh civitas akademika kampus.
Jalan Panjang Pembukaan S3 Pendidikan
Ketua Tim Pembukaan Prodi S3 Pendidikan Unismuh Makassar Dr Andi Sukri Syamsuri menyampaikan terima kasih atas dukungan LLDIKTI IX Sultanbatara.
Ia juga menceritakan proses panjang perjuangan tim yang dipimpinnya. Tim telah bekerja sejak dua tahun lalu, melalui proses yang tidak mudah. Diawali dengan presentasi di LLDIKTI IX, proses verifikasi proposal di Kemdikbudristek, hingga visitasi secara daring.
“Bahkan setelah review lapangan pun, masih banyak yang perlu diperbaiki. Dalam perjalanan banyak keluh kesah, kadang muncul rasa putus asa. Puncaknya saat visitasi daring. Itu pun masih banyak yang perlu diperbaiki setelahnya,” jelas Andis, sapaan akrab Wakil Rektor II Unismuh itu.
Berkat kerja keras itulah, Andis menyampaikan apresiasi kepada tim yang telah bekerja keras. “Terima kasih teman-teman Tim, teman-teman dari FKIP, Pak Dekan FKIP, dan teman-teman lainnya,” jelasnya.
Ia melanjutkan sumber motivasi besar dalam bekerja adalah pendampingan Ketua Dewan Guru Besar Unismuh Makassar Prof Irwan Akib dan Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda.
Dr Andis juga menegaskan visi keilmuan Program Doktor Pendidikan Unismuh Makassar, yakni “Mengembangakn keilmuan dan inovasi pendidikan bidang humaniora untuk menghasilkan lulusan berkarakter islam berkemajuan yang unggul”.
“Visi tersebut lahir dari diskusi panjang teman-teman tim, termasuk masukan dari tim asesor lapangan Kemdikbudristek,” jelasnya.
Dengan keluarnya SK Pembukaan S3 Pendidikan tersebut, Andis menyatakan bahwa tugas timnya telah berakhir.
“Dengan keluarnya SK Mendikbud, kami laporkan kepada Pak Rektor, Pak Ketua BPH, bahwa tugas tim kami telah berakhir. Selanjutnya, kita akan fokus pada penerimaan mahasiswa baru. Tentu dengan sejumlah komitmen yang telah kita sampaikan kepada Kemdikbud,” tutup Andis.
Tiga Tantangan
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar Prof Gagaring Pagalung mengingatkan tiga tantangan setelah Prodi S3 Pendidikan dibuka.
“Pertama, tantangannya tentu harus memenuhi semua ketentuan penyelenggaraan S3 sebagaimana SK Mendikbud yang dibacakan tadi,” ujar Guru Besar Ilmu Akuntansi itu.
Tantangan Kedua, lanjut Gagaring, S3 Pendidikan Unismuh harus melakukan kajian kritis terhadap isu-isu Pendidikan. Unismuh harus memberikan kontribusi terhadap isu-isu Pendidikan khususnya yang berkembang di Sulawesi Selatan.
Ketiga, S3 Pendidikan Unismuh diharapkan mampu membangun dan mengembangkan tradisi riset. “Apalagi sejarah Unismuh sejak awal memang dirintis dengan kehadiran fakultas ilmu Pendidikan. Sehingga harus menunjukkan keunggulan dalam riset Pendidikan,” ungkap Prof Gagaring.
Unismuh Targetkan Akreditasi Unggul 2023
Rektor Unismuh Prof Ambo Asse menyahuti dorongan Kepala LLDIKTI IX agar Unismuh menjadi perguruan tinggi raksasa. “Makna perguruan tinggi raksasa itu mengubah akreditasi B menjadi A. Insyaallah kita wujudkan tahun 2023,” ungkap Prof Ambo sembari menunjuk logo akreditasi B yang masih terpampang di spanduk kegiatan.
Nakhoda Unismuh ini menyampaikan bahwa akreditasi A atau Unggul tidak bisa diraih hanya dengan tepuk tangan dan senyuman. “Semua dosen bisa berkontribusi dengan mengurus pangkat akademik. Yang Asisten Ahli jadi Lektor, Lektor jadi Lektor Kepala, Lektor Kepala mengurus jabatan Guru Besar,” ungkap Ambo Asse dengan nada bersemangat memotivasi para dosen.
Prof Ambo melanjutkan, saat ini ada 77 dosen Unismuh yang menyandang jabatan fungsional Lektor Kepala.
“Saya menargetkan agar 77 dosen tersebut telah mengajukan jabatan guru besar sebelum akhir 2023. Jika itu terwujud, saya yakin Unismuh akan menjadi Perguruan Tinggi Swasta dengan jumlah Profesor terbesar di Makassar,” pungkasnya.
Ambo Asse juga menyampaikan deretan prestasi terbaru yang diraih Unismuh selama Ramadan. Prestasi tersebut, yakni raihan akreditasi A Prodi Sarjana (S1) Pendidikan Dokter, dan Program Pendidikan Profesi Dokter FKIK Unismuh.
Rektor Unismuh ini mengapresiasi kinerja Dekan FKIK Unismuh Prof Suryani As’ad. “Tidak salah ungkapan Rektor Unhas saat itu Prof Dwia, Unhas memberikan SDM terbaik untuk Unismuh. Hari ini terbukti, baru setahun Prof Suryani menjadi dekan, Prodi S1 Pendidikan Dokter, dan Prodi Profesi Dokter telah raih akreditasi A,” puji Prof Ambo.
Prestasi Unismuh lainnya, kata Ambo Asse, yaitu perolehan akreditasi ‘Baik Sekali’ dari empat prodi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Empat prodi tersebut yakni Prodi S1 Ekonomi Islam, S1 Ekonomi Pembangunan, D3 Perpajakan, dan S1 Manajemen.