Halalbihalal SDM Limas Ungkap Jiwa Bahagia Adalah Kunci Raih Keberhasilan
SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Halalbihalal dan Silaturahim Keluarga Besar SD Muhammadiyah 15 Surabaya baik guru maupun karyawan, 10 Mei 2022 di Masjid At Taqwa Perguruan Muhammadiyah Wiyung kota Surabaya, dengan tetap jalankan protokol kesehatan.
Sholikin MPdI kepala sekolah SD Muhammadiyah 15 Surabaya mengawali acara Halalbihalal dan Silaturahim dihadapan semua guru dan karyawan yang hadir dalam kegiatan itu.
“Temen-temen saya atas nama pribadi dan pimpinan sekolah, menyampaikan selamat hari Raya Idul Fitri 1443 mohon maaf lahir dan batin, Taqobalallahu Mina Waminkum Taqobbal Ya Kaariim, semoga berkah dan sehat selalu semua,”Tutur Sholikin saat membuka kegiatan.
Kegiatan ini dilanjutkan pemberian tausiyah, yang disampaikan Mationo MA, guru senior SD Muhammadiyah 15 Surabaya, saat menyampaikan tausiyah, diawali dengan menyapa temen-temen semua.”Bagaimana temen-temen kabarnya?” Disambut “Alhamdulillah sehat ustad,”sambut seluruh hadirin yang hadir.
Yono, panggilan akrabnya, memberikan tausiyah tentang 3 Factor Kunci Penentu Kebahagiaan Kali ini kita akan mengulik sebuah ilusi tentang “KESUKSESAN”, yakni: bahwa kita harus sukses dulu baru bisa bahagia.
Demikianlah, lalu banyak orang yang mengejar kesuksesan materi demi menjadi bahagia. Namun riset mutakhir tentang Psychology Of Life menemukan fakta yang menarik,” kita harus bahagia dulu baru bisa sukses .” Bukan sebaliknya seperti yang selama ini diyakini banyak orang.
Jadi yang benar adalah ini: jiwamu harus bahagia duluan sebelum Anda bisa meraih keberhasilan.”Jiwa-jiwa yang bahagia adalah pondasi untuk meraih keberhasilan hidup yang hakiki.”Sambung, Yono sambil mencotohkan karyawan keberhasilan di sekolah ini yang selalu tersenyum, baik susah maupun bahagia. Disambut tepuk tangan seluruh hadirin yang hadir dalam kegiatan ini.
Lalu jika kebahagiaan adalah pondasi, cara apa yang harus kita rawat agar jiwa kita menjadi happy dan sumringah? Ada tiga langkah simpel yang bisa kita lakoni agar jiwa kita menjadi bahagia :
1. Rajin bersyukur. Studi-studi ilmiah menunjukkan : orang yang tekun bersyukur jiwanya ternyata lebih bahagia.
2. Rajin berbuat kebaikan. Again, serangkaian studi ilmiah membuktikan orang yang rajin berbuat kebaikan, jiwanya ternyata lebih bahagia dibanding kebanyakan orang.
3. Murah senyum. Sebab senyum itu sedekah. Dan sepotong senyuman akan selalu membuat jiwamu bahagia.
Pada akhirnya, bahagia itu memang sederhana.
” always refer to the advantages (Positive Factor) that have GOD Given to us than many people who have the fate of less fortunate than us.” Bahagia & Berbagi ….!!! Bisa…..???? Have a Nice Long Week End “Semoga bermanfaat buat kita semua.”Tutur Yono, sambil tersenyum menutup materi tausiyah. (Ali Shodiqin)