UM Bandung Gelar Wisuda, Lahirkan Lulusan Berdaya Saing dan Berkeahlian
BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) menggelar kegiatan wisuda ke-2 tahun akademik 2021/2022 secara luring di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung, Sabtu 14 Mei 2022.
Pada wisuda kali ini UM Bandung meluluskan 264 sarjana yang berasal dari empat fakultas: Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Sosial dan Humaniora, Fakultas Agama Islam, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Rinciannya, wisudawan dari Fakultas Sains dan Teknologi sebanyak 46 orang, Fakultas Sosial dan Humaniora 47 orang, Fakultas Agama Islam 76 orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis 95 orang.
Dalam sambutannya, Rektor UM Bandung Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., IPU. mengatakan, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para lulusan perguruan tinggi saat berada di tengah-tengah masyarakat.
Bahkan tak sedikit munculnya kritik tajam terhadap oknum ilmuwan yang tega menggadaikan integritas keilmuannya untuk berbagai kepentingan.
Misalnya, demi jabatan, politik, dan kekuasaan dibandingkan dengan mengaspirasikan suara dan kepentingan masyarkat.
”Hal tersebut harus menyadarkan kita untuk meneguhkan kembali mandat kita sebagai ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat demi kesejahteraan masyarakat. Dengan tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan,” ucap Herry.
Rektor berharap para lulusan selalu meneguhkan karakter kesarjanaan transformasional (transformational scholarship), yaitu kesarjanaan yang visioner, menginspirasi, mampu beradaptasi, berpikiran terbuka, dan progresif untuk mewujudkan bangsa yang berkemajuan.
Mantan Rektor IPB itu juga mengatakan, perkembangan revolusi industri 4.0 akan menjadi tantangan krusial dalam menentukan jumlah lapangan kerja.
”Revolusi Industri 4.0 akan berdampak pada perluasan pengangguran, bila tenaga kerja yang disiapkan tidak memiliki keunggulan dan daya saing,” jelasnya.
Dalam menghadapi hal tersebut, rektor mendorong para lulusan terus melatih keterampilan diri. Di samping itu, jangan lupa mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk mewujudkan keunggulan-keunggulan dan daya saing.
”Hal tersebut perlu dipahami dan dilakukan agar para lulusan tidak tertinggal dan tidak memperbanyak pengangguran yang berdampak pada distabilitas politik dan kemanusiaan yang meluas,” katanya.
Tak hanya itu, alumnus doktoral Universitas Ehime, Jepang, pada 1994 itu berpesan kepada wisudawan/wisudawati untuk memperkuat kecakapan, terutama di era digital.
“Kecakapan critical thinking, problem solving, creativity, communication, dan collaboration,” terang pria berkaca mata itu.
Selain itu, persoalan kompleks yang menyangkut kerawanan pangan akut, persoalan lingkungan, energi, sosial-budaya, dan kesehatan yang belum pulih akibat Covid-19 menjadi tantangan bagi alumni kampus Muhammadiyah.
Ia juga menyarankan generasi muda untuk menerapkan teknologi dan inovasi hingga mewujudkan nilai-nilai Islami dan entrepreneurship untuk menciptakan pendidikan yang berkemajuan dan berdaya saing.
”Dalam bidang ekonomi juga kita perlu memperkuat keterkaitan hulu-hilir untuk meningkatkan sekaligus mengupayakan nilai tambah agar bisa dinikmati oleh generasi muda kita,” tanggapnya.
Wisuda UM Bandung kali ini mengambil tema “Meneguhkan Kesarjanaan Transformatif untuk Bangsa yang Berkemajuan”.
Acara yang diselenggarakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung tersebut dihadiri oleh beberapa tamu undangan.
Seperti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Ketua Umum PP Aisyiah, Ketua PWM Jawa Barat, Ketua PWA Jawa Barat, LLDIKTI Wilayah IV, Kepala Kopertais Wilayah II Jawa Barat, dan lainnya.***(Firman Katon)