Relativitas Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi
Oleh: Fathan Faris Saputro
Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa. Kuliah di perguruan tinggi menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana bagi mahasiswa strata satu (S1), adalah skripsi. Skripsi merupakan tantangan yang berat untuk mahasiswa tentunya bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang menjalaninya.
Mahasiswa dalam menyusun skripsi menghadapi berbagai gangguan psikologi, seperti stres skripsi, depresi, termasuk kecemasan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Liyaningsih bahwa mahasiswa dalam menyusun skripsi mengalami kecemasan berupa perasaan minder, merasa lebih bodoh, perasaan tidak mampu mengerjakan skripsi, perasaan tidak tenang, perasaan sedih, perasaan tidak percaya diri. Juga termasuk ancaman fisik, ancaman terhadap harga diri, dan tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan dapat menimbulkan kecemasan.
Selain itu, ada di antaranya mahasiswa mengalami gelisah ketika menunggu dosen penguji dalam seminar proposalnya, adanya mahasiswa yang mengaku takut akan kehilangan kendali menyusun skripsinya, ada juga mahasiswa mengaku sudah kehabisan ide (hambatan berpikir) dalam menyusun instrumen penelitian. Adanya mahasiswa yang gelisah karena jadwal pelaksanaan penelitian tertunda karena harus menunggu watu semester baru dimulai.
Tingkat kecemasan sedang dialami mahasiswa berupa sulit berpikir positif ketika ada permasalahan dengan dosen pembimbing dan bernapas tidak teratur ketika akan bimbingan skripsi merupakan kecemasan mahasiswa dalam proses bimbingan.
Menyicil Secara Perlahan
Menyusun skripsi memerlukan waktu yang relatif lama karena harus melalui berbagai tahapan seperti pengajuan judul, seminar proposal, penelitian hingga sidang skripsi. Untuk menghindari kebosanan dan rasa lelah maka disarankan untuk menyicil secara perlahan setiap progres skirpsi.
Menyicil penyusunan skripsi dapat membuat diri ini untuk konsisten produktif setiap hari dengan mengerjakan skripsi. Selain itu, mengerjakan secara perlahan dapat menghindarkanmu dari merasa kelelahan atau jenuh sehingga tetap semangat dalam mengerjakan skripsi.
Perbanyak Refrensi Bacaan
Skripsi merupakan tugas akhir berupa penelitian terhadap suatu isu yang tentu memerlukan beragam refrensi berupa data, pendapat para ahli hingga infografis. Untuk itu, kamu perlu memperbanyak refrensi agar dapat mengerjakan skripsi dengan lancar.
Mencari refrensi bisa dapat dilakukan dengan membaca buku, jurnal, hingga berselancar di internet. Memiliki refrensi yang cukup dapat memperkaya wawasan serta menambah semangat mengerjakan karena kamu selalu mendapat ide dan isnpirasi untuk menulis skripsi.
Mengerjakan Bersama Teman
Bila kamu merasa jenuh saat menyusun skripsi sendirian. Direkomendasikan mencoba untuk mengerjakan skripsoo bersama teman. Mengerjakan skripsi bersama teman dapat menambah keseruan karena kita dapat bertukar pikiran dengan teman mengenai skripsi yang tengah dikerjakan. Selain itu, kita juga dapat mengutarakan kesulitan yang dialami kepada teman, siapa tahu dari curhat dapat menghasilkan solusi agar dapat kembali semangat mengerjaka skripsi.
Istirahat yang Cukup
Proses membuat skripsi tidak hanya soal disiplin mengerjakan hingga rela bergadang semalam demi merampungkan skripsi. Lebih dari itu, kamu juga perlu mengalokasikan waktumu untuk rehat sejenak dari segala kesibukan penyusunan skripsi.
Waktu istirahat dapat kamu maksimalkan untuk membuat diri ini kembali fresh dengan melakukan aktivitas yang disukai. Ambil contoh ngopi, hingga membaca buku. Namun dengan catatan bahwa waktu istirahat juga perlu diatur sehingga ketika diri sudah cukup rehat maka dapat kembali mengerjakan skripsi.
Buat Suasana Kondusif
Tips pertama agar dapat mengembalikan semangat mengerjakan skripsi adalah membuat situasi yang kondusif. Memiliki suasana yang kondusif dapat membuat kita nyaman sehingga mudah dalam mengerjakan skripsi.
Situasi kondusif juga bisa memiliki beragam makna yang disesuaikan dengan kepribadian diri. Misal kamu suka suasana yang tenang maka bisa memilih tempat yang relatif jauh dari keramaian. Sedangkan bila kamu suka mengerjakan sambil nongkrong bisa untuk menyusun skripsi sambil santai di kafe atau restoran.
Apresiasi Setiap Hasil yang Didapat
Agar tetap semangat mengerjakan skripsi, kamu juga bisa mengapresiasi setiap capaian dalam menyusun skripsi. Apresiasi tidak harus selalu berupa hadiah, kamu juga bisa mengapresiasi capaianmu dengan rehat sejenak hingga memotivasi kamu bisa menyelesaikan dengan melihat segala prosesmu. Memberikan apresiasi bermanfaat untuk mengembalikan semangat dan memotivasi diri ini agar konsisten mengerjakan skripsi hingga selesai.
Fathan Faris Saputro, Ketua Bidang Komunikasi dan Teknologi Informasi Kwartir Daerah Hizbul Wathan Lamongan