Setelah Temu Agen, Suara Muhammadiyah Lanjutkan Sosialisasi Logmart
MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Setelah berdiskusi dengan agen Majalah Suara Muhammadiyah, rombongan Suara Muhammadiyah kembali melanjutkan diskusi mengenai sosialisasi Logmart, Ahad (15/5). Acara dipusatkan di Ruang UBC, Lantai 2, Gedung Iqra’ Universitas Muhammadiyah Makassar. Beberapa tamu undangan turut hadir antara lain dari Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Dr KH Mustari Bosra, MA, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Prof Dr H Irwan Akib, MPd, Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP), Andi Adam, SPd., MPd, Agen Majalah Suara Muhammadiyah, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Wilayah Sulawesi Selatan.
Walau memiliki jarak yang jauh dengan pulau Jawa, namun Deni yakin, bahwa dengan konsep yang dikembangkan oleh SM, Logmart juga akan bisa didirikan di luar pulau Jawa. Apalagi, sejak keberadaan Logmart 1 tahun silam, tidak sedikit warga persyarikatan yang berminat mendirikan retail Muhammadiyah ini.
“Saya sangat mengerti sekali, bahwa Sulawesi adalah daerah yang sangat tinggi sekali peminat untuk pembukaan Logmart ini. Oleh karenanya, kami mengawali pembukaan Logmart di luar pulau Jawa ini berada di Sulawesi Selatan,” katanya.
Deni mengatakan konsep Logmart di Jawa dan diluar Jawa berbeda, kendati secara konsep manajemen sama. Dari segi pendirian, Logmart sebagai gerakan ekonomi berbasis jamaah. Dalam aspek pembiayaan, Logmart tidak disarankan secara investasi pembiayaannya personal, tapi disarankan untuk berjamaah. Artinya di sini ada pelibatan jamaah atau keluarga, tetangga setempat sebagai investor di dalam bisnis ini.
Deni mengatakan alasan investasi berjamaah. Pertama, secara omset berbeda. Karena yang investasi berjamaah ini mereka diwajibkan untuk transaksi di Logmart tempat mereka berinvestasi. “Kami melihat omset secara personal terlihat stabil, tetapi trennya tidak naik. Tapi yang berjamaah itu cepat sekali untuk naik. Nah, ini yang membedakan kenapa kami harus melibatkan jamaah di dalam investasi,” tuturnya.
Kedua, jamaah tersebut sekaligus sebagai marketing. Mengapa harus jadi marketing? “Karena nanti per tiga bulan ada deviden (share profit) atas hasil yang dikelola melalui Logmart ini. Nah, maka jamaah ini juga mengajak dan melibatkan pihak lain jadi marketing untuk di usaha Logmart ini”, katanya.
Ketiga, jamaah ini pun juga diberikan kesempatan untuk mendisplay produk-produknya yang sifatnya UMKM atau hasil-hasil tani untuk bisa di display di Logmart ini. “Ini merupakan salah satu mengapa kami mendorong Logmart ini harus berjamaah,” paparnya.
“Karena apa? Karena tujuan pendirian Logmart awal ini tidak membuka minimarket. Tujuannya adalah ingin mengonsolidasikan hilir. Jadi hilir bisnis ritel tidak berjalan sendiri-sendiri. Oleh karenanya sistemnya dan suplai barangnya terpadu kami bikin,” imbuhnya.
Deni juga memaparkan teknis yang membedakan pembukaan Logmart yang ada di Jawa dan diluar Jawa. Pertama dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM).
“Untuk pembukaan Logmart yang ada di Sulawesi Selatan, kami membutuhkan SDM sekurang-kurangnya 5 orang yang kami sebut sebagai “Panitia Pengembangan Pembukaan Jaringan Ritel” yang ada di Sulawesi Selatan. Jadi yang akan membuka bukan kami nanti, tetapi tim tersebut. Tim ini yang kami siapkan untuk pembukaan jaringan yang ada di Sulawesi Selatan, walaupun suplai semuanya dari kita. Karena tim inilah yang akan mengembangkan ke depannya,” jelasnya.
Kedua dari sisi tempat (gudang). “Untuk pembukaan Logmart yang ada diluar Jawa, khususnya di Sulawesi Selatan ini, minimal bisa dibuka jika sudah terdaftar 10 outlet. Dengan syarat harus siap diri dari sisi tim dan gudang. Tim ini yang akan koordinasi terus nanti disini dengan tim Logmart pusat. Ini yang harus kami siapkan,” ujarnya.
Ketiga, armada. “Artinya sistem yang ada di pusat sekarang, akan kita pindahkan disini dan kemudian tim dan gudang inilah yang akan mengembangkan Logmart apakah nanti setiap kecamatan, kelurahan, amal usaha, tergantung dari sini,” terangnya.
Perlu diketahui kegiatan tersebut turut di dampingi oleh Aris Sinudarsono Direktur Humas & Kemitraan serta Wahyu Chusnul Muna Wakil Direktur Bagian Umum dan Media. (Cris)