YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sepakati kerjasama akademik dengan Hannover Medical School Jerman pada Selasa sore (17/05). Kerjasama ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Rektor UMY dan Executive Director Comprehensive Cancer Center Hannover Medical School secara langsung di Gedung AR Fakhruddin B lantai 5 UMY.
Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., mendukung penuh inisiatif kerjasama antara UMY dengan Hannover Medical School. Menurutnya, melalui kerjasama ini dapat meningkatkan pengetahuan bagi sivitas akademika khususnya pada riset kesehatan. “Terimakasih atas kerjasama ini. UMY termasuk dalam 174 perguruan tinggi dari Muhammadiyah yang dipelopori K.H. Ahmad Dahlan ini bergerak pada dua bidang yakni kesehatan dan pendidikan. Dan sekarang kita mencoba untuk menggabungkan keduanya. Kerjasama ini juga merupakan langkah positif dan menjadi kesempatan yang besar untuk kita mengenal dan menambah pengetahuan tentang riset kesehatan,” ujarnya.
Executive Director Comprehensive Cancer Center Hannover, Prof. Dr. med. Jorg Haier, LL.,M., mengatakan sangat bangga bahwa ini adalah langkah selanjutnya dalam kolaborasi jangka panjang. “Kabar baiknya lagi, minggu lalu kami baru saja mendapat hibah riset dari pemerintah Jerman. Sehingga, selama 18 bulan ke depan kami akan melakukan program ini bersama. Sekali lagi terima kasih atas kesempatan besar ini untuk berada di sini,” terangnya.
Dalam Memorandum of Understanding (MoU) tersebut, tertuang beberapa implementasi baik yang sudah terlaksana, sedang terlaksana, dan akan dilaksanakan. “Kami sudah berdiskusi dengan fakultas lain seperti Fakultas Hukum sehingga kami memiliki kesempatan untuk berkolaborasi di sana. Kami juga telah melakukan diskusi yang sangat intens dengan sekolah perawat kami. Dan interaksi dan kolaborasi pendidikan keperawatan akan berlangsung,” imbuh Jorg Haier.
Adapun Kepala Kerjasama dan Internasional (LKI) UMY, Fitri Arofiati, S.Kep., Ns., M.A.N., Ph.D., menegaskan bahwa kolaborasi antar keduanya juga dapat diimplementasikan secara kolaboratif dalam mengembangkan beberapa bidang terkait lainnya yang bisa dijalankan bersamaan dengan kesehatan. “Tidak hanya kolaborasi dengan Fakultas Kesehatan, namun Fakultas lain. Seperti Fakultas Teknik dengan alat-alat kesehatan, Fakultas Ekonomi terkait manajemen, Fakultas Agama terhadap implementasi AIK dari sisi kesehatan, Fakultas Hukum ditinjau dari hukum kesehatan atau medical law,” ungkapnya saat diwawancara seusai acara.
Menurutnya, kolaborasi antara UMY dan Hannover saling memberi kebermanfaatan. “Nantinya Hannover akan bisa mengembangkan keilmuannya karena kami bisa menjadi partner riset sekaligus peserta riset. Sedang manfaat bagi kita sendiri, riset-riset yang dilakukan bisa kita kembangkan dan inovasikan lagi agar lebih bermanfaat bagi Indonesia. Bagi UMY tentu sangat menguntungkan sekali karena Jerman negara maju,” jelasnya.
Harapan ke depannya, kerjasama yang akan berlangsung hingga 5 tahun ke depan ini dapat melahirkan implementasi nyata yang lebih bervariasi. “Harapannya, akan lebih banyak implementasi yang bisa divariasikan sehingga nantinya MoU bukan hanya sekedar formalitas tanda tangan akan tetapi ada kegiatan yang kita laksanakan dan bervariasi,” pungkasnya. (NSN)