Semarak Wisuda Akbar Tahfidzul Qur’an Sekolah Muhammadiyah se-Kota Yogyakarta

Semarak Wisuda Akbar Tahfidzul Qur’an Sekolah Muhammadiyah se-Kota Yogyakarta

 Semarak Wisuda Akbar Tahfidzul Qur’an Sekolah Muhammadiyah se-Kota Yogyakarta

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pagi yang cerah, kicauan burung-burung saling bersahutan silih berganti, terlihat ruangan lebar itu terpancar nur benderang dari para penghafal Al-Quran. Mereka adalah calon insan-insan mulia akan melakukan wisuda akbar Tahfidzul Quran di Gedung Graha Ibnu Sina SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Ahad (22/5). Acara ini merupakan inisiasi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta melalui Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Walikota Yogyakarta yang diwakili oleh Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan, Hari Wahyudi, SE, Ketua PDM Kota Yogyakarta, Drs H Akhid Widi Rahmanto, Wakil Ketua PDM Kota Yogyakarta, H Sigit Haryo Yudanto, SPsi, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Yogyakarta, Drs. H. Daelami, dan Ketua LP2M PDM Kota Yogyakarta, H Ghoffar Ismail, SAg., MA.

Wisuda ini merupakan wisuda perdana yang dilakukan oleh Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Pada saat yang sama wisuda tersebut termasuk bagian dari gerakan dan syiar pendidikan Al-Quran. Acara ini pun digencarkan di sekolah/madrasah Muhammadiyah di Kota Yogyakarta di jenjang akhir pada setiap satuan pendidikan SD/MA/SMP/MTs/SMA/SMK.

Adapun orientasi dari diadakan acara mulia yang menggugah spirit menggebu ini untuk (1) menghasilkan alumni hafidz dan hafidzah dari pendidikan dasar dan menengah Kota Yogyakarta, (2) melaksanakan syiar muktamar PDM Kota Yogyakarta, (3) mensukseskan program Tahfidzul Quran PDM Kota Yogyakarta, khususnya program LP2M, (4) mentradisikan Al-Quran di sekolah-sekolah Muhammadiyah, dan (5) memberikan sertifikat atau syahadah tahfidz kepada siswa kelas akhir yang dapat digunakannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Ada tiga proses dan tahap pelaksanaannya. Tahap pertama persiapan. Setiap sekolah menunjuk tim tahfidz di tingkat sekolah masing-masing untuk mensosialisasi, menyeleksi, dan memverifikasi para siswa/siswi yang hafidz. Tahap kedua, tim tahfidz tingkat sekolah melakukan verifikasi kebenaran dan kualitas hafalan siswa untuk kemudian ditentukan dan diajukan nama-nama siswa ke tim tahfidz PDM. Tahap ketiga, tim tahfidz PDM akan memverifikasi hafalan siswa dan kemudian menentukan nama-nama siswa yang berhak mendapatkan syahadah/sertifikat (1 Juz) dan siswa yang mendapatkan sertifikat sekaligus akan diwisuda (2 Juz atau lebih).

Jumlah keseluruhan peserta wisuda tahfidz adalah 242 siswa/siswi dari 30 sekolah/madrasah. Para hafidz/hafidzah yang mencapai 2 – 30 juz dilaksanakan off line berjumlah 77 siswa/siswi, sedangkan yang mencapai 1 juz (165) dilaksanakan secara on line. Wisuda ini dilaksanakan setelah para siswa/siswi lulus verifikasi internal sekolah dan tim tahfidz PDM. Tim pewisuda terdiri dari Ketua PDM, Wakil Ketua yang membidangi pendidikan dan kepesantrenan, Ketua Majelis Dikdasmen dan Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren.

Sebagai panitia acara, Ghofar Ismail, SAg., MA menyampaikan bahwa kegiatan wisuda ini bukan yang berdiri sendiri, tetapi merupakan rangkaian dari gerakan Al-Quran di sekolah/madrasah Muhammadiyah se-Kota Yogyakarta. “Bahwa wisuda akbar ini merupakan poin terakhir untuk memberikan apresiasi bagi para anak-anak kita yang mencapai kompetensi tahfidz, sehingga dengan kompetensi ini mereka merasa memiliki sesuatu yang bisa dibawa untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi. Maka, wisuda ini hanya berlaku untuk kelas akhir dari satuan pendidikan, yaitu kelas 6, 9, dan 12,” terangnya saat memberikan sambutan.

Ketua PDM Kota Yogyakarta, Drs H Akhid Widi Rahmanto mengungkapkan rasa gembiranya atas capaian prestasi yang telah diraih oleh segenap wisudawan Tahfidzul Quran. Menurutnya, program ini merupakan manifestasi dari program wajib yang telah dijalankan oleh PDM Kota Yogyakarta. Dan akan terus digencarkan setiap tahunnya untuk melahirkan bibit-bibit insan penghafal Al-Quran yang unggul, maju, dan berkeadaban utama.

“Proses mencintai Al-Quran harus dimulai sejak dini. Tidak bisa tiba-tiba muncul dan hadir, tetapi harus di awali dari yang pertama tartil. Kita harus betul-betul bisa membaca dengan benar, tidak terlalu tergesa-gesa, dan benar sesuai tajwidnya. Kedua, tahsin, yaitu memperbaiki bacaan sesuai ilmu tajwid. Setelah tartil dan tahsin, insyaAllah nanti di masyarakat sudah betul-betul bisa melakukan dakwahnya apabila tahsinya sudah baik. Ketiga, tahfidz, menghafalkan Al-Quran. Keempat, tafhim, tidak hanya sekadar menghafa, tetapi juga memahami makna dan artinya dengan baik,” jelasnya saat memberikan sambutan.

Akhir mengingatkan kepada segenap wisudawan Tahfidzul Quran, untuk diselesaikan bagi yang belum tuntas menghafalkan 30 juz Al-Quran. Lebih penting untuk diamalkan secara kolektif apa yang terkandung di dalam kalam Ilahi tersebut.

Mewakili Walikota Kota Yogyakarta, Hari turut serta berkesempatan memberikan motivasi. Menurutnya segenap wisudawan harus senantiasa terus bersemangat dan belajar dalam menghafal Al-Quran. Dengan demikian ke depan, generasi muda di Indonesia, khususnya di Muhammadiyah diharapkan akan menjadi orang yang sukses menjadi hafidz Al-Quran.

“Kepada wisudawan, teruslah bersemangat menghafal Al-Quran. Semoga kalian sukses di dunia dan akhirat,” pungkasnya.

Acara ini jua disisi oleh tausyiyah dari Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr H Okrizal Eka Putra, Lc., MAg. Okrizal sangat mengapresiasi kiprah dari PDM Kota Yogyakarta yang telah melahirkan prestasi dalam menghafal Al-Quran. Menurutnya, tidak mudah untuk bisa menghafalkan Al-Quran. Dan bagi orang-orang yang menghafalkan Al-Quran, terbukanya jalan luas untuk meniti masa depan. Dia juga memberikan wejangan kepada para wisudawan untuk menguatkan ilmu agama dalam menghadapi era modern ini. (Cris)

Exit mobile version