Momen Haru Wisudawan Tahfidz Pasang Mahkota ke Orang Tua

Momen Haru Wisudawan Tahfidz Pasang Mahkota ke Orang Tua

Siswa dan orang tua selfi setelah surprise (kejutan) berupa pemasangan mahkota

Momen Haru Wisudawan Tahfidz Pasang Mahkota ke Orang Tua

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Momen penuh mengharukan terlihat saat wisudawan wisudawati tahfidz Alquran menghampiri orang tua masing-masing untuk memasangkan mahkota. Tetesan air mata dan peluk haru antara siswa dan orang tua menghiasi suasana yang mengejutkan tersebut. Acara tersebut merupakan rangkaian acara wisuda tahfidz SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta.

Kali ini SMP Muhammadiyah PK menggelar kegiatan wisuda tahfidz 7 Juz pada Sabtu (21/4) di Ballroom Hotel Megaland Kota Surakarta. Kegiatan diikuti 25 wisudawan wisudawati tahfidz Alquran.

Muhdiyatmoko selaku Kepala SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta mengapresiasi pencapaian siswa dalam wisuda tahfidz Alquran kali ini. Para siswa tersebut telah mampu menyelesaikan targer hafalan Alquran.

“Hari ini terdapat 25 siswa wisuda tahfidz Alquran dengan sebaran dari juz 1, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30. Juz 30 terdapat 7 siswa, juz 29 ada 7 siswa, juz 28 ada 7 siswa, juz 27 ada 1 siswa, dan yang hafal 2 juz ada 3 siswa yakni 1 siswa juz 28 dan juz 29, 1 siswa juz 25 dan 26, dan 1 siswa juz 1 dan 26,” jelasnya di sela-sela berlangsungnya acara wisuda tahfidz.

Muhdiyatmoko pun menceritakan antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan wisuda tahfidz. Sejak kelas 7, siswa sudah memiliki tekad kuat mengikuti wisuda tahfidz. Para siswa harus bisa lolos ujian tahfidz agar bisa mengikuti wisuda tahfidz. Maka dari itu, para siswa harus mengikuti program tahfidz di sekolah seperti mentoring pagi, tahfidz camp, dan program lainnya.

“Alhamdulillah anak-anak sudah terbiasa menghafal Alquran dan kegiatan wisuda tahfidz yang diikuti kelas 7, 8, dan 9 ini merupakan puncak dari program-program tahfidz di sekolah,” imbuhnya.

Sementara itu, penghargaan wisudawan terbaik wisuda tahfidz kategori hafalan terbanyak dan tercepat adalah Wildan Haris Rasikh dan Haidar Ahmad Rosyid. Salah satu wisudawan terbaik, Wildan Haris Rasikh mengungkapkan perasaan senang dan bangga saat mendapatkan penghargaan tersebut. Motivasi Wildan Haris menghafalkan Alquran adalah ingin memberikan mahkota bagi orang tua di surga.

“Keinginanku adalah mau memberikan mahkota ke orang tua di surga kelak. Hambatan saat menghafal adalah sering lupa hafalan. Solusinya adalah mengulang-ulang bacaan hingga hafal,” jelasnya cucu dari ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta yang juga Ketua MUI Kota Surakarta.

Harapan dari Muhdiyatmoko adalah generasi milenial yang akrab dengan kemajuan teknologi ini akan tetap fokus dalam mengutamakan membaca, memahami, menghafalkan hingga mengamalkan Alquran. Generasi ini menjadi generasi milenial yang selau rindu Alquran.

“Mudah-mudahan kualitas bacaan dan hafalan Alquran para siswa terus meningkat dan mampu menularkan ke teman dan keluarga,” tandasnya. (Aryanto)

Exit mobile version