PDA Kudus Semarakkan Milad ‘Aisyiyah ke-105

PDA Kudus Semarakkan Milad ‘Aisyiyah ke-105

PDA Kudus Semarakkan Milad ‘Aisyiyah ke-105 

KUDUS, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Kudus pada Ahad, 21 Syawal 1443 H yang bertepatan dengan 22 Mei 2022 M menggelar kegiatan Milad ‘Aisyiyah ke-108 dalam hitungan Hijriyah atau yang ke-105 dalam Miladiyyah di Aula Muhammadiyah Kudus, Jalan KHR. Asnawi Damaran, Kota, Kudus. Kegiatan yang diselenggarakan secara luring terbatas ini dihadiri Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah, anggota Majelis dan Lembaga, perwakilan PCA dan PRA se Kabupaten Kudus.

Hj. Muslimah, S.Pd.I. selaku ketua panitia menyatakan, “Milad ‘Aisyiyah yang dihadiri oleh 250 orang ini diselenggarakan dengan dasar Surat Edaran Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dan keputusan rapat pleno PDA Kabupaten Kudus pada 4 Maret 2022 dengan tema mensukseskan Muktamar ke-48 di Surakarta.”

Ketua PDA Kudus, Hj. Khosifah, S.Pd.I. dalam sambutannya menyampaikan, “Milad merupakan momentum yang sangat penting dalam melakukan refleksi dan pemikiran atas usaha yang selama ini kita lakukan dan dilanjutkan dengan memperbaiki langkah serta menyempurnakannya menuju masa depan yang lebih baik dalam spirit berkemajuan.”

Menapaki abad kedua sebagai gerakan yang mengemban misi dakwah dan tajdid, ‘Aisyiyah menghadapi tantangan yang makin kompleks, termasuk di antaranya dalam mengatasi permasalahan dampak pandemi yang mempengaruhi semua aspek kehidupan. ‘Aisyiyah juga dituntut agar dapat memperluas jangkauan pembinaan dakwah berasas ta’awun untuk meraih kemajuan hidup bersama, yang menjadi kekuatan perekat sosial dengan misi rahmatan lil ‘alamin.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus dalam sambutan yang disampaikan oleh Drs. Sajad, M.Pd., “Semoga ‘Aisyiyah semakin sukses dan jaya bersinergi dalam membesarkan persyarikatan Muhammadiyah. Di tengah semaraknya menyambut Muktamar, terjadi kemunduran militansi dalam persyarikatan. Hal ini berdampak menjadikan gerak persyarikatan kurang teguh, kurang kokoh dan kurang bersemangat. Munculnya egosektoral dan sering tergoda untuk melakukan politik praktis, dapat memperlemah persyarikatan. Untuk itu, mari kita tingkatkan kesungguhan dan semangat kebersamaan, memupuk kekompakan agar gerak langkah kita semakin baik dan makin jaya.”

Acara inti Milad ‘Aisyiyah ini berupa pengajian oleh Ketua LPCR PP Muhammadiyah, H. Muhammad Jamaluddin Ahmad, S.Psi. yang menyampaikan pesan KHA. Dahlan dalam berorganisasi:

Pertama, dengan keikhlasan hati. Menunaikan tugasnya sebagai wanita Islam sesuai dengan kemampuan, bakat, dan kecakapannya, tidak mundur selangkah karena dicela, dan tidak mengharapkan sanjungan dan pujian.

Kedua, beramal itu harus berilmu. Dalam kita beramal harus berdasarkan ilmu, dan jika berilmu maka harus diamalkan.

Ketiga, tidak membuat alasan yang tidak dianggap sah oleh Allah (udzur syar’i) untuk menghindari suatu tugas yang diserahkan.

Keempat, membulatkan tekad untuk membela kesucian agama Islam.

Kelima, menjaga persaudaraan dan kesatuan kawan sekerja dan seperjuangan.

Selanjutnya, HM. Jamaluddin Ahmad berpesan, “Jangan lupakan bahwa peran wanita sebagai madrasah pertama. Apa pun pekerjaan dan profesi kita, jadilah perempuan yang berilmu. Jadilah istri yang sangat mencintai dan dicintai suami (keluarga).” (Wakhidah Noor Agustina).

Exit mobile version