Gebyar Menulis Santri Bersama Suara Muhammadiyah di Sumbar

Gebyar Menulis Santri Bersama Suara Muhammadiyah di Sumbar

Gebyar Menulis Santri Bersama Suara Muhammadiyah

Bukittinggi, Suara Muhammadiyah – Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media atau Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari, MA menghadiri undangan silaturahim dan kegiatan Gebyar Menulis Santri Bersama Suara Muhammadiyah, Senin pagi (23/5) di Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Pakan Sinayan, Agam, Sumatera Barat. Dalam agenda tersebut, Deni Asyari beserta rombongan Suara Muhammadiyah diterima langsung oleh Mudir Pondok, Aulia Rahman dan segenap pimpinan pondok MTs dan MA.

Deni Asy’ari dalam penyampaiannya mengatakan bahwa majalah Suara Muhammadiyah yang terbit tahun 1915 lalu merupakan majalah Islam dibawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang masih eksis dan tertua di Indonesia.

Oleh karenanya, Deni mengajak kepada para santri untuk bisa menjadikan majalah Suara Muhammadiyah ini sebagai salah satu bacaan utama bagi santri sekaligus menjadi sarana media pembelajaran kepenulisan.

“Majalah Islam pertama kali terbit di Indonesia, Al Munir, diterbitkan oleh Abdullah Ahmad pada tahun 1911, 4 tahun lebih dulu dari majalah Suara Muhammadiyah. Namun, majalah Al Munir ini tidak bertahan lama, justru majalah Suara Muhammadiyah, yang terbit pada tahun 1915 dengan usia 107 tahun, masih bisa bertahan dan terus terbit adalah sebuah pencapaian yang patut kita apresiasi dan dukung bersama, ” ujarnya.

Deni juga mengajak kepada santri untuk belajar menulis sejak dini. Terlebih kegiatan menulis ini, menurutnya, bisa dilakukan oleh siapa saja dengan cara menekuni, termasuk menulis melalui media massa. Tekun dalam arti dilakukan secara intens, tidak patah semangat dan terus melakukan perbaikan dalam menyusun naskah tulisan. Seringkali ditolak oleh media hingga puluhan kali, hingga akhirnya bisa dimuat di media menjadi suatu pengalaman yang tak terlupakan, justru akan menjadi motivasi tersendiri untuk terus menuangkan berbagai pemikiran, pendapat, kegelisahan ke dalam bentuk karya tulis. Hingga akhirnya, satu per satu tulisan bisa dimuat di berbagai media yang berbeda hingga bisa menghasilkan karya tulis dalam bentuk buku.

Sementara itu, pondok pesantren mengucapkan terima kasih kepada Suara Muhammadiyah yang telah meluangkan waktunya bisa berkunjung ke pondok untuk memberikan pemaparan dan motivasi bagi santri dalam bidang kepenulisan.

“Agenda ini harapannya bisa memberikan motivasi bagi santri di sini khususnya dalam bidang kepenulisan jurnalistik,” ujar Afriadil Hamsyah

Acara kemudian ditutup dengan sesi penyerahan simbolis kenang-kenangan dari pondok dan ranting IPM sekolah dan sesi foto Bersama. (red)

Exit mobile version