Panglima TNI: Muhammadiyah Memberikan Contoh Nyata Merawat Nilai Pancasila
JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah kedatangan tamu istimewa, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Bertempat di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat, Andika bersama jajarannya disambut langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dan Goodwill Zubair, serta Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
“Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan terima kasih atas silaturahmi ini. TNI dengan Muhammadiyah, negara dengan Muhammadiyah, ini kan menyatu. Jenderal Sudirman itu kan kader Muhammadiyah. Sehingga, jiwa kebangsaan dan kenegaraan itu menyatu dengan TNI. Demikian juga sebaliknya dengan jiwa keagamaan Pancasila dan kebudayaan luhur bangsa, yang menyatu dengan Muhammadiyah,” ungkap Haedar, Senin (23/5).
Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam, kedua belah pihak membahas tentang masalah kebangsaan.
“Tadi, kami berbicara agar nilai Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur bangsa dapat menjadi kepribadian. Sekaligus dasar kita ngurus negara, ngurus bangsa, ngurus Tanah Air. Dengan nilai itu, kita punya daya hidup,” kata Haedar.
Topik lain yang juga dibicarakan adalah kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Kita ini kaya dengan sumber daya insani yang harus kita didik dengan baik. Supaya tidak korupsi, bertanggung jawab dan menjaga Tanah Air dan negara. Semua itu lahir dari sikap amanah,” tandas Haedar.
Sementara Andika menyampaikan, TNI akan bekerja sama dalam bidang kesehatan untuk daerah 3 T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) dan antar pulau.
Apalagi, Muhammadiyah memiliki program kapal apung, yang melayani kesehatan masyarakat di pulau terpencil.
“Dari percakapan tadi, saya justru sangat kagum. Muhammadiyah dengan sumber daya sendiri, dapat memberikan contoh bagaimana merawat nilai-nilai Pancasila, kemanusiaan. Dengan menyiapkan pendidikan di tempat-tempat yang kami mungkin tidak pernah hadir,” papar Andika.
“Kami punya 116 rumah sakit, tapi Muhammadiyah punya 118. Lebih banyak dari kami. Belum lagi sekolah-sekolah. Ini menunjukkan dengan sumber daya sendiri Muhammadiyah mampu memberi contoh, bagaimana meningkatkan sumber daya manusia, menggerakkan UMKM. Itu semua sudah dilakukan oleh Muhammadiyah selama ini,” pungkasnya. (rm/rpd)