Gus Yahya: Kita Kehilangan Buya Syafii
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Periode 2021-2026 KH Yahya Cholil Staquf dikenal juga dengan sapaan Gus Yahya hadir dalam acara Virtual Takziah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Syafii Maarif, Jumat malam (27/5). Gus Yahya turut berbelasungkawa atas kepergian Buya Syafii Maarif. Menurutnya kepergiannya tidak hanya saja bagi keluarga besar Muhammadiyah, tetapi seluruh bangsa. Termasuk keluarga besar Nahdlatul Ulama.
“Maka kami tidak hanya berbelasungkawa, kami bersukawa. Bersama-sama dengan bapak-ibu saudara-saudara sekalian, dan seluruh bangsa Indonesia,” katanya.
Gus Yahya mengenal Buya Syafii Maarif sejak pertengahan tahun 80 an, sebelum menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah. Gus Yahya saat itu masih menjadi salah satu anak-anak yang belia. Tidak terlalu mengerti arah dan merasa terayomi olehnya.
“Kami yakin bahwa segala hikmah dan maslahat yang dihadirkan oleh buya dalam kata-kata dan tindakan beliau dalam ajaran-ajaran beliau, sungguh merupakan pancaran langsung dari jiwa beliau yang tulus. Bahwa kita merasakan, menyaksikan keindahan dalam ucapan, tindakan, perilaku beliau. Itu karena jiwa beliau memang indah,” pungkasnya.
Gus Yahya menambahkan bahwa bahwa maslahat yang dinisbatkan oleh Buya Syafii bukan hanya bersumber dari apa yang diucapkan dan dilaksanakan, tetapi merupakan faedah langsung dari daya ruhani beliau. “Keberadaan beliau itu sendiri, kami yakin telah mendatangkan berkah untuk kita semua sebelum ucapan dan tindakan-tindakan beliau,” sambungnya.
Gus Yahya merasa sedih karena belum sempat bertandang ke Yogyakarta, mengingat dirinya juga disibukkan dengan berbagai aktivitas di jantung kehidupan Nahdlatul Ulama. Dirinya menegaskan dan menekankan setiap perjuangan yang dilakukan oleh Buya Syafii dengan visi dan idealismenya, menjadi tanggung jawab kita semua.
“Semoga barokah dari segenap perjuangan buya seumur hidup akan terus tanpa putus menaungi kita di dalam perjuangan kita, pergulatan kita mengarungi lautan sejarah yang terhampar di depan kita semua,” ungkapnya.
“Semoga Allah SWT menjadikan sembada kesabaran kita menanggungkan musibah ini. Semoga Allah menyempurnakan kesabaran kita. Semoga Allah mengampuni kita semua, dan buya kita, Buya Syafii Maarif,” tutupnya dengan tersengut-sengut. (Cris)