Hajriyanto: Kecintaan Buya Syafii pada Bangsa Begitu Besar

hajriyanto

Foto Dok Pribadi

Hajriyanto: Kecintaan Buya Syafii pada Bangsa Begitu Besar

BEIRUT, Suara Muhammadiyah – Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Duta Besar LBBP) Republik Indonesia (RI) untuk Lebanon di Beirut Hajriyanto Y Thohari turut mendoakan kepulangan guru bangsa Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif yang wafat pada Jumat 27 Mei 2022.

“Kita penuh keyakinan, berdoa untuk Buya bahwa kepulangan Buya adalah kepulangan yang khusnul khatimah yang ridho dan diridhoi,” serunya.

Disampaikan Hajriyanto bahwa takziyah virtual yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada malam hari usai pemakaman ini, bukan untuk mengabadikan kesedihan yang berlarut, juga bukan untuk mengkapitalisasi atas wafatnya Buya Syafii. Jauh dari itu, Takziyah yang dihadiri oleh ribuan masyarakat Indonesia itu bertujuan untuk mengabadikan karya, meneruskan cita-cita, dan menghidupkan harapan-harapan Buya Syafii.

“Kita ingin mengabadikan karya-karya beliau cita-cita beliau, harapan-harapan beliau terhadap umat dan bangsa ini,” terangnya.

Dalam kenangan Wakil Ketua MPR RI periode 2009-2014 itu, Buya Syafii merupakan guru bangsa, seorang penulis yang sangat produktif, prolifik, dan sangat artikulatif dalam mencermati perkembangan dan dinamika keumatan dan kebangsaan.

“Beliau seorang penulis yang sangat prolifik, dan sangat artikulatif, yang selalu mencermati perkembangan dan dinamika keumatan dan kebangsaan secara sangat cermat, dan selalu berhasil dengan sangat baik mengartikulasikan pengamatan-pengamatannya secara sangat reflektif,” jelasnya.

Tak jarang berbagai gagasan itu menjadi jalan alternatif bagi para pemimpin umat, pemimpin bangsa ketika ditengarai dilema hingga jalan buntu dalam pengambilan berbagai keputusan.

“Buya Syafii Maarif adalah seorang intelektual dan cendekiawan yang sangat kaya dengan alternatif-alternatif yang ditawarkan kepada umat.”

“Beliau memandang bahwa dilemma-dilema yang dihadapi bangsa ini sebetulnya memiliki banyak alternatif, dan meskipun alternatif itu pada dasarnya adalah dilema yang disederhanakan, tetapi Buya Syafii Maarif selalu berhasil dan dengan sangat terang-benderang memberikan banyak alternatif-alternatif kepada para pemimpin umat, dan juga kepada pemimpin-pemimpin bangsa,” kenang Hajriyanto.

Kendati demikian, meskipun berbagai gagasan yang telah diupayakannya tidak mendapat tempat di kalangan pemimpin umat dan bangsa, Buya Syafii menurut Hajriyanto tidak pernah menangguhkan perasaan kecele.

“Dan hebatnya seorang Buya Syafii Maarif, beliau tidak pernah mengekspresikan kekecewaan-kekecewaannya secara berlebihan, ketika alternatif-alternatif yang beliau tawarkan tidak dipakai oleh pihak-pihak yang berwenang,” saksinya.

Dalam pandangan Hajriyanto, Buya Syafii merupakan tokoh yang sangat meneguhkan kecintaannya pada bangsa Indonesia. Perihal itu tidak lepas karena obsesi Buya untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju.

“Buya seorang yang sangat-sangat mencintai bangsa ini, bahkan kadang-kadang saya berpikir kecintaan Buya kepada negara ini terlalu besar. Tetapi itulah Buya Syafii Maarif,”

“Seorang yang sangat mencintai bangsa dan negara ini, dan sangat mengharapkan dan memiliki obsesi agar bangsa ini betul-betul berkembang menjadi bangsa yang maju, bangsa yang bersih dan bangsa yang menjunjung etika-etika publik. Sebagaimana yang beliau cita-citakan,” kesannya. (dandi/rpd)

Exit mobile version