Pengajian UMKU: Aplikasi Media Dakwah dan Kaderisasi Perguruan Tinggi

Media Dakwah

Pengajian UMKU: Aplikasi Media Dakwah dan Kaderisasi Perguruan Tinggi

“ Hidup-hidupilah Muhammadiyah, Jangan mencari hidup di Muhammadiyah ” (Nasihat K.H. Ahmad Dahlan)

KUDUS, Suara Muhammadiyah,  Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah,  Prof. H. Syafiq A. Mughni, M. A., Ph. D., menyampaikan materi pengajian dengan tema  “ Aplikasi Media Dakwah dan Kaderisasi di Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) ”. Pengajian yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) secara rutin dibuka oleh  Dr. Rusnoto, SKM, S. Kep.,  M. Kes (Epid) Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus diikuti Pengurus Badan Pembina Harian, dosen dan tenaga kependidikan secara daring pada Senin, 30 Mei 2022. Materi yang diterima oleh peserta pengajian adalah  Dakwah dalam konteks.   Menurut Syafiq, terdapat empat hal  dakwah dalam konteks yaitu : Islam Agama Dakwah, Muhammadiyah Gerakan Dakwah, Amal Usaha Muhammadiyah (PTMA), dan setiap muslim wajib berdakwah.

Syafiq menjelaskan bahwa Kaderisasi Dalam  Konteks ada 3 (tiga) hal yaitu

Pertama, Kaderisasi Formal

Kedua,  Kaderisasi Non Formal, semua kegiatan Muhammadiyah mengandung makna kaderisasi, dan semua pengelolaan sumber daya manusia (SDM) mengandung makna kaderisasi (perencanaan, rekruitmen, proses, pemeliharaan dan pengembangan SDM) .

Ketiga, Muatan Kaderisasi (komitmen/ghiroh, profesionalisme dan wawasan)

Syafiq menerangkan bahwa realitas motivasi menjadi Muhammadiyah ada lima :

  1. Ideologi (keyakinan)
  2. Keturunan (keluarga)
  3. Apresiasi (tertarik kepada organisasi dan pemimpinnya)
  4. Pragmatisme (pekerjaan)
  5. Band Wagon Effect (ikut-ikutan/pergaulan)

Sedangkan Syafiq  menjelaskan bahwa realitas tidak menjadi Muhammadiyah ada lima, yaitu  ;

Pertama, Merasa tidak sesuai dalam keyakinan/pemahaman.

Kedua, Tidak mengenal Muhammadiyah

Ketiga, Tidak ada insentif duniawi yang didapatkan

Keempat, Muhammadiyah menjadi rintangan kepentingan

Kelima, Ketika bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah  (PTMA),  mengapa tidak bermuhammadiyah ? (tidak memiliki wawasan makro, merasa tidak perlu memikirkan Muhammadiyah, hanya perlu mencari nafkah, dan merasa terlalu sibuk).

Syafiq menjelaskan lagi, Realitas bergabung di Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) ada empat, yaitu :

Pertama, Tidak ada peluang di tempat lain.

Kedua, Hanya mencari nafkah

Ketiga, Ingin mengabdi untuk Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) saja.

Keempat, Ingin mengabdi untuk Muhammadiyah (berjuang untuk kemajuan AUM, berjuang untuk kemajuan Muhammadiyah,  dan tetap berjuang di Muhammadiyah sekalipun tidak lagi bekerja di AUM)

Identitas Kader dan Budaya Muhammadiyah (disarikan dari Panduan Hidup Islam Warga Muhammadiyah dan Fikih Tata Kelola), yaitu :

  1. Memajukan Muhammadiyah
  2. Mengutamakan musyawaraah
  3. Mengacu pada Peraturan
  4. Memiliki ghirah mengamalkan agama
  5. Menjadi teladan
  6. Tepat waktu dan tepat janji
  7. Gemar pengajian
  8. Amanah dalam memimpin dan mengelola
  9. Tidak mengejar-ngejar jabatan
  10. Tidak menghindar kalau diberi amanah
  11. Tidak terus berusaha mempertahankan jabatan
  12. Membangun imamah, ikatan jamaah, dan jam’iyah
  13. Berjiwa pembaharu
  14. Mampu membina keluarga yang Islami
  15. Mengimplementasikan “ Hidup-hidupilah Muhammadiyah, Jangan mencari hidup di Muhammadiyah ”.
  16. Sedikat bicara, banyak kerja
  17. Berfikiran luas, bersikap luwes
  18. Banyak memberi, tidak banyak meminta
  19. Hidup sederhana
  20. Membedakan antara aset pribadi dan aset organisasi
  21. Bersikap egaliter
  22. Suka bermusyawarah
  23. Menggunaan AUM untuk dakwah Muhammadiyah
  24. Menjadi AUM sebagai amanah Ummat.
  25. Tunduk pada kebijakan Persyarikatan Muhammadiyah
  26. Tidak menjadikan AUM terkesan milik pribadi/keluarga
  27. Tidak menjadikan AUM semata-mata tempat mencari nafkah
  28. Menggunakan manajemen modern
  29. Mendapatkan gaji atas dasar keadilan dan kemampuan
  30. Menciptakan suasana Islami di AUM.

Syafiq menjelaskan kembali bahwa Media Dakwah di Perguruan Tinggi Muhammadiyah  ‘Aisyiyah (PTMA) ada empat hal, yaitu Pengembangan kurikulum, fungsionalisasi masjid, seminar keagamaan, kelompok diskusi, dan kebijakan Pimpinan,  sedangkan konten dakwah di PTMA ada dua hal yaitu Islam berkemajuan dan Pengembangan Indeks Kampus Islami.

Syafiq juga menjelaskan Pelembagaan Kaderisasi di PTMA ada tiga, yaitu :

Pertama,  Mahasiswa (Baitul Arqam, Darul Arqam, Implementasi Perkaderan, IMM, BEM, dan UKM).

Kedua, Karyawan (Baitul Arqam, Darul Arqam, Pengajian, dan penglibatan dalam  Persyarikatan) .

Ketiga, Obyektivitas vs aksi afirmatif (affirmative action(Supardi)

Exit mobile version