Menelisik Diaspora Kader IMM di Kancah Internasional
PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Bidang Hikmah Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) gelar Silaturahmi Internasional bersama PK IMM se-Indonesia dan Pimpinan Cabang Luar Negeri (PC LN) IMM Malaysia, Ahad (22/05/2022).
Acara dihadiri sedikitnya 70 peserta dari PK IMM Se-Indonesia dan PC LN IMM Malaysia yang bertajuk “Menelisik Diaspora Kader IMM di Kancah Internasional Bersama IMM Malaysia” dengan narasumber Abdul Musawir Yahya (Ketua Umum DPP IMM 2021/2023), Aunillah Ahmad (Ketua Umum PC LN IMM Malaysia 2022/2024) dan Umam Hudaya (Ketua Bidang Hikmah PK IMM 2021/2022).
Luthfy Fahrul Imam, Ketua Umum PK IMM KIP dalam sambutannya mengungkapkan bahwa silaturahmi internasional ini ajang membuka peluang untuk menjalin gerakan kolaboratif berkemajuan antar komisariat sehingga dapat mensukseskan tujuan Muhammadiyah dan IMM.
“Kami mengharapkan juga banyak hal yang nantinya bisa menjadi gerakan kolaboratif antar komisariat sendiri khususnya untuk menjalin dan mensukseskan tujuan muhammadiyah,” ungkapnya.
Sementara itu, pembina IMM UMP Makhrus Ahmadi menyambut baik kegiatan ini sebagai bahan diskusi juga berinteraksi. Ia berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan.
”Kegiatan silaturahmi seperti ini memang harus dilaksanakan bukan hanya berdasarkan aspek program, tetapi sebagai peningkatan wacana keilmuan dan wacana diskusi bagi teman-teman agar saling berinteraksi. Apalagi kita tidak perlu terbatas oleh ruang dan waktu dengan diadakannya kegiatan virtual seperti ini. Harapannya kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara terus-menerus,” jelasnya.
Dalam pembahasan mengenai diaspora kader, Ketua Umum PC LN IMM Malaysia Aunillah Abdullah menyampaikan bahwa kader IMM di Malaysia aktif di Persatuan Pelajar Indonesia namum keaktifan mahasiswa terbatas.
“Untuk diaspora pengkaderannya, sebagian besar anggota IMM Malaysia aktif di Persatuan Pelajar Indonesia (PPI). Tetapi, aktivitas mahasiswa di Malaysia dibatasi secara ketat. Kalau teman-teman yang kuliah di Malaysia dilarang secara eksplisit untuk melakukan demonstrasi terutama jika bertentangan dengan pemerintahan dengan keluarga kerajaan. Teman-teman yang terkait bisa mendapatkan peringatan, hingga maksimal drop out. Karena di Malaysia ada nuansa bahwa demonstrasi terkesan tidak membawa perubahan, berisik, dan anarkis”, jelasnya.
Lain hal di IMM KIP UMP, diaspora yang dilakukan oleh kader IMM diantaranya diaspora antar lembaga di kampus. Ketua Bidang Hikmah IMM KIP UMP Umam Hudaya bercita-cita untuk mempersiapkan kader IMM berdiaspora di kancah internasional.
”Selama ini IMM KIP UMP hanya berdiaspora antar lembaga. Padahal diaspora bisa dilakukan di luar kampus, misalnya dalam ranah usaha maupun bisnis dengan membawa nama IMM dan Muhammadiyah. Saya punya mimpi bahwa ranah komisariat bisa menyiapkan kader-kadernya untuk berdiaspora ke luar negeri atau melakukan internasionalisasi Gerakan. Dimana untuk kedepannya akan lebih melakukan komunikasi dengan PCI Muhammadiyah Mesir, PCI Muhammadiyah Turki, PCI Muhammadiyah Spanyol dan lainnya,” ungkapnya. (Syn/ang)