• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Desember 20, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Asnawin: Penulis Artikel Opini Harus Berani dan Percaya Diri

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
1 Juni, 2022
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Asnawin: Penulis Artikel Opini Harus Berani dan Percaya Diri
Share

Asnawin: Penulis Artikel Opini Harus Berani dan Percaya Diri

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Penulis artikel opini harus berani dan percaya diri. Berani menyoroti dan mengkritik penguasa dan percaya diri bahwa artikel yang ia tulis memang bagus dan menarik.

Baca Juga

Kolaborasi Strategis, Unismuh Sepakat Kerja Sama Penguatan Bela Negara

Kabar Gembira Raker Unismuh, Karyawan Bakal Diberi Beasiswa Melanjutkan Studi

“Penulis artikel opini harus berani. Berani mengkritik penguasa. Kalau takut, lebih baik tidak usah menulis. Makanya, opini yang kita buat harus kuat datanya dan memang sesuai fakta,” kata wartawan senior, Asnawin Aminuddin.

Hal itu ia kemukakan saat membawakan materi Teknik Menulis Artikel Opini, pada Pelatihan Penulisan Artikel Opini yang diadakan Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, di Gedung Perpustakaan Pusat Kampus Unismuh Makassar, Selasa, 31 Mei 2022.

Pelatihan diikuti puluhan peserta terdiri atas dosen, mahasiswa, dan alumni Unismuh Makassar, serta pelajar dari SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.

“Penulis artikel opini juga harus percaya diri bahwa tulisannya bagus dan akan dibaca orang. Karena itulah disarankan agar sebelum mengirim tulisan ke media massa, penulis terlebih dahulu melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tulisannya dan meyakinkan diri bahwa tulisannya memang baik dan akan dibaca orang,” kata Asnawin.

Pemegang sertifikat pelatih nasional wartawan PWI mengatakan, artikel opini sesungguhnya adalah artikel ilmiah. Ciri khas artikel ilmiah yaitu objektif, dalam pembahasannya, didukung informasi yang relevan, biasanya diharapkan menjelaskan “mengapa” atau “bagaimana” suatu perkara itu terjadi, tidak pandang bulu, eksak, serta bahasanya baku.

Meskipun ilmiah, artikel opini harus disajikan dengan gaya bahasa popular. Maka artikel opini sesungguhnya adalah artikel ilmiah popular.

“Ilmiah karena didahului dengan kajian atau penelitian pustaka, observasi lapangan. Artikel opini akan kering kalau tidak disertai kajian pustaka, data, atau fakta-fakta terbaru. Gaya bahasa populer harus digunakan dalam penulisan artikel opini, karena pembaca sangat beragam dan umumnya manja,” kata Asnawin.

Ibarat makanan, katanya, tulisan yang kita suguhkan harus enak dan renyah. Pembaca tidak senang bila disuguhi bahasa ilmiah, bahasa baku seperti model makalah, skripsi, tesis, disertasi, yang kerap membuat kening berkerut

Judul Menarik

Salah satu yang paling menentukan sebuah artikel opini akan dibaca orang atau tidak yaitu judul, karena judullah yang pertama kali dilihat orang sebelum membaca isi tulisan.

Berdasarkan penelitian, katanya, dari semua pengunjung yang membaca judul artikel di dunia maya (internet), hanya 20 persen yang akan membaca artikel tersebut. Artinya, dari 100 orang yang membaca judul sebuah artikel, hanya dua puluh (20) orang yang akan melanjutkan membaca isinya, tentu dengan beragam alasan.

“Karena itulah, judul harus menarik. Menarik artinya menyenangkan, membangkitkan rasa ingin tahu, mengundang rasa penasaran, memengaruhi hasrat untuk memperhatikan,” jelas Asnawin.

Judul yang menarik biasanya unik (lain dari yang lain), keren, mengandung unsur kontroversi, singkat (diupayakan jangan lebih dari lima kata), padat, serta ada unsur kedekatan dengan sasaran pembaca.

Selanjutnya, lead atau paragraf pertama sebuah tulisan juga diupayaan semenarik mungkin. Lead ini bisa dalam bentuk ringkasan, pernyataan yang menonjol, pelukisan, anekdot, pertanyaan, peribahasa, atau penggalan lagu.

“Sedangkan dalam menulis bagian pembahasan atau tubuh utama sebuah artikel opini, disarankan dipecah-pecah menjadi beberapa bagian, batasi dengan subjudul-subjudul, bahas topik secara lebih mendalam, serta menguraikan persoalan yang perlu dibahas, dan membandingkan dengan persoalan lain bila diperlukan,” tutur Asnawin.

Tags: menulis opinipenulisteknik menulisUnismuh
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Kolaborasi Strategis, Unismuh Sepakat Kerja Sama Penguatan Bela Negara
Berita

Kolaborasi Strategis, Unismuh Sepakat Kerja Sama Penguatan Bela Negara

1 September, 2023
Kabar Gembira Raker Unismuh, Karyawan Bakal Diberi Beasiswa Melanjutkan Studi
Berita

Kabar Gembira Raker Unismuh, Karyawan Bakal Diberi Beasiswa Melanjutkan Studi

30 Agustus, 2023
Samsuriadi Raih Doktor di Unismuh, Kaji Disertasi Pendidikan Islam Berkemajuan
Berita

Samsuriadi Raih Doktor di Unismuh, Kaji Disertasi Pendidikan Islam Berkemajuan

29 Agustus, 2023
Next Post
Ambulans Terapung

Terobosan Ambulans Terapung Solusi Layanan Kesehatan Daerah Terpencil

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In