YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta telah melakukan School Approval Visit (SAV) bersamaan dengan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Visitasi ini dihadiri oleh empat asesor yang berasal dari Cambridge dan British Council Indonesia, yakni Farida Romauli Limbung (Senior Business Development Manager), Rahmad Habibie (Confidental Material & Logistic Manager for School Exams), Az Zahra Sunandi (Account Relationship Manager), dan Adri Prakoso (Cambridge Indonesia). Dilangsungkan pada tanggal 31 Mei 2022, acara ini berlangsung lancar bertempat di dua madrasah, yaitu Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
Terdapat serangkaian agenda yang dilakukan, dimulai dari pembukaan bertempat di Madrasah Mu’allimin, presentasi dari Direktur Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat, dilanjutkan tanya jawab, dan observasi kelas serta tur ke beberapa fasilitas sekolah. Setelah selesai visitasi di Madrasah Mu’allimin, dilanjutkan berkunjung ke Madrasah Mu’allimaat. Diawali dengan melakukan observasi kelas, melakukan interview perwakilan guru beserta peserta didik, tur fasilitas sekolah, dan diakhiri dengan penyampaian rangkuman hasil kunjungan untuk dua madrasah ini.
Murtinah, S.Pd., M.A, selaku Pengawas Pembina Madrasah Kementerian Agama Kota Yogyakarta turut hadir dan memberikan sambutan. Beliau sangat merekomendasi dan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap jalannya visitasi tersebut. Beliau juga sangat yakin bahwa Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat yang sudah berdiri 1 abad lebih, banyak kader yang dilahirkan dan meraih pestasi nasional bahkan internasional serta melakukan kerjasama dengan negara-negara di dunia.
Unik Rasyidah, M.Pd, selaku Direktur Madrasah Mu’allimaat dan Aly Aulia, Lc., M.Hum, selaku Direktur Madrasah Mu’allimin memaparkan tentang manajemen sekolah masing-masing. Dimulai dengan menjabarkan sejarah berdirinya, visi-misi, kurikulum sekolah, kerjasama dengan berbagai pihak nasional maupun internasional, prestasi peserta didik, pengelolaan sumber daya, dan dipaparkan juga terkait kesiapan menyambut kelas internasional dengan kurikulum Cambridge.
Tahap SAV ini merupakan tahap akhir dari berbagai rangkaian yang telah dilakukan sebelumnya. Farida Romauli Limbung, selaku Senior Business Development Manager menyampaikan bahwa SAV ini adalah tahap yang menentukan, yakni untuk membuka pintu tentang jalannya kelas internasional atau perlu ada yang harus ditingkatkan. Sehingga label sekolah Cambridge bisa dinobatkan oleh Madasah Mu’allimin-Mu’allimaat.
Menurut Adri Prakoso, selaku tim dari Cambridge Indonesia dua sekolah yang telah dilakukan visitasi sudah memenuhi syarat dan sangat layak untuk dinobatkan menjadi sekolah Cambridge. Tetapi semua keputusan akan dikembalikan kepada pimpinan Cambridge di Inggris, sebagai putusan tertinggi.
“Langkah selanjutnya adalah berkomunikasi dengan pimpinan di Inggris dan membutuhkan waktu 30 hari kerja. Observasi peserta didik dan guru berjalan lancar dan seluruh fasilitas seperti laboratorium, UKS, perpustakaan sangat mendukung berjalannya kelas internasional”, ulas Adri Prakoso pada sesi penyampaian rangkuman hasil visitasi, bertempat di Aula Prof. Siti Baroroh Baried, Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
Rasa bangga turut dilontarkan oleh Dr. Mami Hajaroh, M.Pd, selaku BPH Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta ketika memberikan kalimat penutup pada serangkaian SAV tersebut.
“Satu tahap terakhir telah terlaksana dan langkah ini menjadi keputusan yang luar biasa bagi Muhammadiyah. Muhammadiyah sangat bangga dengan adanya kelas internasional dengan kurikulum Cambridge di dua sekolah pelopor ini. Jika Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat sukses menjalankan kelas Cambridge ini, maka sekolah-sekolah Muhammadiyah lainnya harus memiliki semangat dan langkah serupa,” ujarnya. (LTA)