Tim PKM Bioteknologi UM Bandung Raih Pendanaan PKM 8 Bidang

Tim PKM Bioteknologi UM Bandung Raih Pendanaan PKM 8 Bidang

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) berhasil meraih pendanaan PKM 8 bidang tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) pada Jumat (27/05/2022).

TIM PKM UM Bandung tersebut berasal dari program studi Bioteknologi yang terdiri dari Alfita Ramdiyati Ismi, Aisah, Amelia Firdia Sheptiriani, Rena Pitri Amelia, dan Qatrun Nada, yang memasukan ide proposal PKM-nya ke dalam bidang PKM-Riset Eksakta (PKM-RE).

PKM merupakan salah satu wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang diluncurkan Ditjen Diktiristek pada 2022 di bawah pengelolaan Belmawa sebagai salah satu upaya dalam menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa.

Mahasiswa sekaligus ketua tim mahasiswa prodi Bioteknologi UM Bandung, Alfita Radmiyati Ismi, mengatakan bahwa peraihan tersebut bermula dari tugas dosennya untuk membentuk sebuah kelompok untuk mengikuti PKM 2022.

”Setelah mendapat kelompok, alhamdulillah kami mencoba untuk konsultasi dengan dosen yang bersangkutan, hingga akhirnya mendapat keputusan untuk mengangkat ide mengenai Bioserum ekstrak sorgum dan whey yogurt,” ucap Alfita.

Ia mengatakan, ide tersebut dipilih karena keinginan kelompok mereka dalam menerapkan ilmu di prodi Bioteknologi agar lebih dikenal masyarakat dan dipercaya.

”Meskipun yang kami kenalkan masih sangat sedikit, diharapkan hal tersebut dapat menunjukkan bahwa bioteknologi itu ada dan juga bermanfaat bagi kehidupan,” jelasnya.

Pada awalnya ia dan teman-temannya merasa ide dengan judul “Efektivitas Kombinasi Ekstrak Sorgum dan Whey Yogurt sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Serum Mikrobioma dalam Mengatasi Masalah Jerawat pada Wajah” tersebut masih belum cukup menarik dibandingkan dengan kelompok lainnya.

”Tapi alhamdulillah ternyata bisa lolos pendanaan sehingga kami semua terkejut sekaligus senang dengan hasil yang didapat tersebut,” ujar Alfita.

Ide yang diajukan merupakan pembuatan produk skincare yang terbuat dari ekstrak sorgum dan whey yogurt. Bahan tersebut berasal dari limbah atau pakan ternak, tetapi dapat menyelesaikan permasalahan jerawat.

”Meskipun jarang terdengar di telinga masyarakat, sorgum dan whey yogurt ini memiliki banyak sekali manfaat sehingga kami mencoba untuk memanfaatkannya,” tandasanya.

Kerja sama dan komunikasi

Alfita berpesan, kerja sama tim dan komunikasi yang baik menjadi salah satu kunci keberhasilannya dalam mendapatkan peraihan prestasi tersebut.

”Terus, jangan menyerah cari dan pahami jurnal, lalu berulang-ulang crosscheck proposal serta berdoa dan serahkan semuanya kepada Allah,” ungkap Alfita.

Ia berharap, produk yang nanti akan dibuat tersebut dapat mendapat respons dan hasil yang positif hingga menjadi ladang wirausaha sekaligus menerapkan ilmu yang didapat di kampus.

”Insyaallah kami akan melanjutkan produknya ke tahap uji kehalalan dan lain-lain sehingga teruji aman serta halal untuk digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tandasnya.

Untuk diketahui Tim PKM – Riset Eksakta UM Bandung ini di bawah bimbingan Wulan Pertiwi, S.Si., M.Si.

Exit mobile version