Umla Fasilitasi Uji Kompetensi Pengelolaan Ikan dan Rajungan

Umla Fasilitasi Uji Kompetensi Pengelolaan Ikan dan Rajungan

Umla Fasilitasi Uji Kompetensi Pengelolaan Ikan dan Rajungan

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) memfasilitasi uji kompetensi pengelolah ikan dan Rajungan bersama sub koordinator standarisasi dan sertifikasi puslatlu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rabu (25/5/2022) di kampus dua Umla.

Ikan dan Rajungan adalah merupakan sumberdaya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia selain air, udara, lahan dan hutan.

Hilangnya ketersediaan atau kesalahan pengelolaan sumberdaya alam tersebut akan berdampak sangat besar bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat penghasil sumberdaya, bahkan bisa berdampak besar bagi umat manusia.

Oleh karenanya dibutuhkan pengelolaan sumberdaya alam yang benar dan baik agar mencukupi kebutuhan hidup manusia dan mampu berkontribusi besar bagi kesejahteraan bangsa.

Kabupaten Lamongan yang memiliki pantai utara, salah satunya peraih penghargaan Nasional sebagai pusat percontohan ramah lingkungan penangkapan hasil Laut berupa Rajungan.

Dalam rangka peningkatan mutu Sumberdaya Manusia (SDM) pengolah hasil laut dan pemulihan harga Rajungan yang terus menurun. Maka Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan yang berkantor di Banyuwangi menyelenggarakan Uji Kompetensi Pengolah Ikan dan Rajungan.

Uji Kompetensi bagi Pengolah Ikan dan Rajungan diperuntukkan bagi masyarakat dan pemilik usaha pengolahan ikan dan Rajungan.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Lamongan (FEB Umla) Kampus Paciran sebagai fasilitator terselenggaranya Uji Kompetensi tersebut menyambut baik dan antusias atas upaya peningkatan mutu SDM tersebut.

Melalui Ibu Mahfudhoh, SE MSi. Dosen Jurusan Manajeman mengkonfirmasi ke ibu wakil dinas Perikanan Kabupaten Lamongan yang hadir saat itu bahwa kegiatan tersebut terselenggara tanpa pungutan biaya dan diikuti oleh 30 orang pengolah yang sebagian besar adalah pemilik usaha pengolahan Rajungan disekitar kecamatan Paciran.

Begitu juga Toha Muslih, SP. Penyuluh Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan mengatakan bahwa FEB Umla adalah mitra yang tepat untuk pengupayaan peningkatan kompetensi Sumberdaya Manusia Pengolah Ikan dan Rajungan di Kabupaten Lamongan yang terselenggara di Kecamatan Paciran.

Dipilihnya FEB Umla sebagai mitra Fasilitator, kata Toha Muslih, terkait erat dengan back up independensi kampus karena sebentar lagi daerah percontohan terbaik penghasil sumberdaya laut Rajungan ini menghadapi kontestasi politik yaitu Pemilihan Kepala Desa (PILKADES).

“kami tidak mau dijadikan ajang kampanye atau keberpihakan atas salahsatu calon kepala desa Paciran. Maka kami gandeng FEB Umla Kampus Umla dua Paciran. Semoga masyarakat dan pengusaha memahami keputusan ini,”ungkapnya.

Sedangkan, mas Ricky Aditya Saputra, MSi. dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi ini menjabarkan bahwa, Uji Kompetensi Pengolah Ikan atau Rajungan ini baru terselenggara di tiga daerah dibawah kantor Puslatluh Banyuwangi ini, Yaitu Malang, Kediri dan yang ketiga ini ada di Lamongan yang ditempatkan di Desa Paciran dengan output berupa kelayakan pengolahan yang dibuktikan dengan sertifikat yang nanti dikeluarkan oleh BNSP (Bandan Standarisasi Nasional Produk) Indonesia.

Sementara hadir pula ibu Wahyujati Purwaningsih, SSos, MSi dari Subkoordinator Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Puslatluh Kelautan Perikanan (KP), Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia mengetakan bahwa “kemitraan dan keberpihakan Akademisi dan Kampus sangat dibutuhkan untuk mengangkat dan membentuk karakter masyarakat Pengolah Ikan dan rajungan di Kabupaten Lamongan yang sudah homogen ini, saya kira ini tepat sekali untuk dipererat dan akan mudah untuk dibentuk karakteristiknya,”.

“Sangat mungkin SDM dan Akademisi FEB Umla yang dimiliki sekarang mampu membentuk masyarakat pengolah hasil Laut menjadi lebih sejahtera dan Mandiri berproduksi,” ungkap ibu Wahyujanti.

Di tengah diskusi panjang dan santai tersebut sambil menikmati es dawet ental, jajanan jumbrek asli Paciran dan rujak buah. (Mahfudhoh dan Alfain Jalaluddin Ramadlan)

Exit mobile version