Deni Asyari: AMM Harus Manfaatkan Era Disrupsi Untuk Inovasi Dakwah
BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Salah satu tantangan di era disrupsi adalah, runtuhnya institusi-institusi formal dan mainstream dalam kehidupan masyarakat.
Dalam konteks dakwah misalnya, masyarakat akan lebih banyak menjadikan media sosial sebagai sumber otoritas keagamaan ketimbang organisasi keagamaan atau lembaga pendidikan.
Pandangan ini disampaikan oleh Deni Asyari, Direktur Suara Muhammadiyah dalam kegiatan silaturahmi dan pengajian Angkatan Muda Muhammadiyah ( AMM ) Kabupaten Banyumas, di Gedung PDM pada, Ahad (5/6).
” Salah satu dampak era disrupsi adalah, terjadinya pergeseran sumber otoritas keagamaan di kalangan anak-anak muda. Sesuai hasil riset PPIM UIN Jakarta, 50, 98% anak-anak muda menjadikan media sosial sebagai sumber otoritas keberagamaan. Sehingga, secara tidak langsung terjadi pergeseran otoritas keagamaan,” Tutur Deni.
Dalam pemaparannya, Deni juga menampilkan data, tentang kelompok/tokoh yang sering menjadi rujukan dalam pelaksanaan ajaran agama. Tampak dalam data tersebut, belum ada data-data yang bersumber dari Muhammadiyah, baik secara organisasi maupun secara pribadi.
Lebih lanjut deni menyampaikan, walaupun era disrupsi merusak institusi yang mapan, namun era ini juga melahirkan inovasi-inovasi baru yang perlu di manfaatkan.
Maka, AMM, harus bisa memanfaatkan era ini, dengan menyiapkan diri untuk melakukan beberapa hal, pertama, mendidik dan menghadirkan ulama-ulama provider, bukan sekedar ulama yang bisa tampil di mimbar, namun memiliki sense dalam dunia teknologi.
Kedua, AMM harus bisa menjadi kelompok kreatif dalam menyiapkan, mengumpulkan, mengolah dan mendistribusikan berbagai materi keagamaan, baik yang berasal dari organisasi maupun dari tokohnya untuk dipublikasi melalui semua jaringan platform media sosial.
Ketiga, AMM harus memiliki literasi pengetahuan dan teknologi yang memadai. Tanpa adanya kesadaran ini, kita akan sulit melakukan inovasi di era disrupsi ini.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah, Banyumas Nur Hasbi dalam sambutan mengatakan, bahwa kegiatan ini, bertujuan untuk memperkuat kaderisasi dan gerakan dakwah Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Banyumas.
Sebab, bagaimana pun, wajah Muhammadiyah di masa yang akan datang, sangat ditentukan dengan wajah kaderisasi dan dakwah pada saat sekarang.
” Kami punya target kaderisasi setiap tahunnya, tujuannya, untuk memperkuat dakwah Muhammadiyah di kalangan anak-anak muda. Maka melalui kegiatan ini, diharapkan, menjadi semangat untuk AMM Banyumas mengaktifkan kembali agenda-agenda dakwah Muhammadiyah di Banyumas dan sekitar,” Tuturnya.
Kegiatan yang dihadiri seluruh anggota AMM, mulai dari NA, Pemuda Muhammadiyah, IMM, IPM, Tapak Suci, Kokam, HW dan para alumni ini, juga dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah & Aisyiyah Banyumas.
Dalam sambutannya, sekretaris PDM, Johar menyambut baik kegiatan ini. Apalagi kegiatan ini diisi dengan berbagai kreativitas seni oleh AMM. Tentu sangat positif dalam menggembirakan dakwah Muhammadiyah.
” Atas nama PDM sangat mensupport kegiatan AMM ini, dan jika perlu disiapkan secara rutin dan lebih besar lagi. InshaAllah, dengan kegiatan yang seperti ini, akan memunculkan ghirah kita ber Muhammadiyah. Mereka yang tadi kurang semangat ber AMM, inshaAllah akan semangat kembali,” ungkapnya.
Kegiatan silaturahmi ini, merupakan kegiatan perdana yang diadakan AMM Banyumas pasca pandemi. Dan dihadiri hampit 1000 kader-kader AMM se Banyumas. (Red)