Forum Diskusi Radin Inten Asah Intelektualitas Kader IMM

imm

Dok Ilustrasi

Forum Diskusi Radin Inten Asah Intelektualitas Kader IMM

LAMPUNG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung (PK IMM FEBI UIN RIL) menyelenggarakan Bedah Buku Catatan Tinta Emas Dari Narasi Menuju Aksi. Kegiatan Bedah Buku itu digelar secara daring melalui zoom meeting pada Ahad, (05/06/2022).

PK IMM FEBI UIN RIL menghadirkan penulis asli dari Buku Catatan Tinta Emas dari Narasi Menuju Aksi Kakanda Preli Yulianto, S.P yang juga penulis muda Sumatera Selatan itu. Bedah buku itu merupakan program kerja dari bidang riset dan pengembangan keilmuan (RPK) PK IMM FEBI UIN RIL dikemas dalam Forum Diskusi Radin Inten (FDRI).

Ketua Umum PC IMM Kota Bandar Lampung, M. Tahta Rona Ya’cub, S.H mengatakan kegiatan diskusi bedah buku Catatan Tinta Emas Dari Narasi Menuju Aksi merupakan kegiatan yang luar biasa. Forum yang terus menghidupkan narasi intelektual untuk menimbulkan pemikiran kader yang kritis dalam menghadapi dinamika zaman.

“Kegiatan bedah buku itu sangat luar biasa, kegiatan nafas intelektual yang terus harus di bumikan sehingga kader-kader IMM secara khususnya dapat melatih serta belajar terus menerus untuk menimbulkan pemikiran kader yang kritis. Sehingga dapat menghasilkan  pemikiran yang rasional, karena daya intelektual merupakan pondasi utama kita sebagai mahasiswa,” terang Tahta.

“Kegiatan-kegiatan intelektual ini harus tetap terlaksana untuk melatih penalaran kader-kader IMM serta mahasiswa secara umumnya,” Tambah Tahta.

Ketua Umum PK IMM FEBI UIN RIL, Putri Dwi Alfiani mengatakan program ini adalah program dari bidang riset dan pengembangan keilmuan terbungkus dalam Forum Diskusi Radin Inten (FDRI). Bedah buku ini sebagai upaya penguatan trilogi IMM agar menumbuhkan nalar kritis kader.

“Harapannya dengan adanya diskusi dan bedah buku terkait Narasi menuju aksi ini para kader IMM dapat mengetahui arah arah gerakan dan dapat mengimplementasikannya. Hal itu sesuai dengan tujuan IMM, yaitu mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah,” ungkap Putri.

“Anggun dalam moral unggul dalam intelektual mari eksekusi dengan terus menciptakan dan menebar kebermanfaatan,” tegas Putri.

Sementara itu, narasumber Kakanda Preli Yulianto, S.P mengatakan Buku Catatan Tinta Emas Dari Narasi Menuju Aksi merupakan kumpulan tulisan esai yang terdiri dari prolog, 23 bagian topik pembahasan, sub topik, dan epilog berupa narasi gerakan untuk aksi (action). Buku ini terbit bulan Desember 2021, diterbitkan penerbit Progresif dan resmi dilaunching pada tanggal 18 Januari 2022.

“Kader IMM harus mampu berproses menguatan nilai-nilai internalisasi dalam setiap (jati diri) kader sehingga keharusan untuk tuntas secara religiusitas, intelektualitas, dan humanitas harus segera mungkin finis. Sehingga dimensional gerakan menyeluruh upaya eksternalisasi ideologi dan mampu menjadi narasi untuk aksi. Gerakan seperti itu dikenal dengan ‘Gerakan Intelektual Progresif (GIP)’ adanya kesadaran kolektif (kosensus). Maka bila itu terjadi, IMM akan mampu melakukan secara kolektif untuk menjadi agent of change, agent of analisis, social control, bahkan sebagai iron stock sehingga mampu ter-ejawantahkan untuk bertransformasi sosial, mampu menawarkan narasi, maupun kontribusi solutif, menebar kebermanfaatan” jelas Preli.

“Jargon dari narasi menuju aksi itu sebenarnya sari pati dari prinsip gerakan IMM yakni tertuang dalam 6 penegasan IMM yang berbunyi ‘Ilmu adalah amaliah IMM dan amal adalah ilmiah IMM’. Sebenarnya bedah buku ini akan sangat baik bila dilaksanakan dengan beberapa pertemuan, mengingat buku Catatan Tinta Emas Dari Narasi Menuju Aksi terdiri dari 23 bagian narasi yang ditawarkan,” imbuh Preli yang juga Ketua DPD IMM Sumsel Bidang Media dan Komunikasi.

Dalam bedah buku tersebut, terdiri dari rangkaian acara pembukaan, bedah buku, sesi tanya jawab-diskusi, dan kesimpulan bedah buku. Acara berjalan dengan lancar, dengan peserta bedah buku sangat vokal dalam mengikutinya. (rpd)

Exit mobile version