Fix! UMY Perbolehkan Orang Tua dan Wali Hadiri Wisuda
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali meluluskan 1.440 wisudawan dan wisudawati dalam Wisuda Program Vokasi, Sarjana, dan Pascasarjana Periode IV Tahun Ajaran 2021/2022 yang digelar pada Rabu dan Kamis (8-9/6) di gedung Sportorium UMY.
Pada sesi pertama wisuda hari ini, Rabu (8/6)sesi pertama wisuda yang dihadiri 716 wisudawan dan wisudawati. Upacara yang dilangsungkan secara luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan) ini berlangsung semakin khidmat karena kehadiran orang tua dan wali yang sudah diperbolehkan untuk masuk dan mengikuti prosesi wisuda.
Setelah dua tahun, prosesi wisuda di universitas berkredo Muda Mendunia ini lambat laun kembali seperti normal sebelum adanya pandemi sesuai dengan kebijakan yang diterapkan. Kendati demikian, protokol kesehatan yang ketat seperti pengecekan suhu dan penggunaan handsanitizer tetap diberlakukan.
Para peserta wisuda beserta orang tua dan tamu undangan juga tetap diwajibkan untuk menggunakan masker. Selain itu, vaksin minimal dosis dua menjadi syarat mutlak untuk mengikuti prosesi wisuda secara luring (luar jaringan).
Menggantikan Rektor yang berhalangan hadir, Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM., Wakil Rektor I Bidang Akademik dalam sambutannya mengungkapkan rasa bahagianya karena dapat kembali mengundang para orang tua dan wali untuk menyaksikan prosesi wisuda anak-anaknya.
Tak lupa, Sukamta mengucapkan terimakasih kepada para orang tua yang telah memberikan kepercayaan penuh kepada universitas untuk membentuk dan memberikan pendidikan terbaik. “Dan hari ini kami secara resmi mengembalikan anak-anak kepada ibu dan bapak, dengan permohonaan maaf yang tulus jika masih ada banyak kekurangan dalam mendidik. Terimakasih juga kepada para wisudawan yang sudah ikut andil mengharumkan nama universitas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sukamta berpesan kepada para peserta wisuda untuk terus belajar dan tidak pernah bosan menuntut ilmu. “Teruslah belajar karena hakikatnya belajar itu adalah sepanjang hayat, dengan ilmu amalan akan benar,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Annisa Sopiah, perwakilan mahasiswa berprestasi dari Program Studi Ilmu Hubungan Internasional yang juga diwisuda pada hari ini memberikan sambutannya. Annisa bercerita bagaimana ia sebagai seorang anak rantau berhasil memanfaatkan masa kuliahnya untuk mengikuti berbagai kegiatan di kampus baik itu dalam bidang akademik maupun non-akademik hingga akhirnya ia bisa menjadi delegasi Indonesia dalam Sidang Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa di Geneva, Swiss tahun 2019 lalu.
“Setelah menjalani berbagai proses sebagai mahasiswa, saya jadi tahu alasan kenapa saya ditakdirkan untuk berkuliah di universitas ini yakni Allah ingin menempatkan saya di tempat yang terbaik untuk berkontribusi dan berproses,” ujarnya. (ays)