UMY Lakukan Aktivitas Akademik dengan Suasana Endemi

UMY

UMY Lakukan Aktivitas Akademik dengan Suasana Endemi

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Setelah dua tahun dihadapkan dengan ketidakpastian di tengah pandemi COVID-19, aktivitas akademik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) lambat laun kembali berjalan dengan normal. Dengan pertimbangan kondisi pandemi yang sudah mulai terkendali dan akan segera beralih menjadi endemi, UMY kembali menjadi pelopor untuk melakukan aktivitas dengan suasana endemi.

Salah satunya adalah pada pelaksanaan Wisuda Vokasi, Sarjana, dan Pascasarjana Periode IV Tahun Ajaran 2021/2022 yang diselenggarakan pada Rabu (08/06) untuk sesi pertama dan Kamis (09/06) untuk sesi kedua di Gedung Sportorium UMY. Pada upacara wisuda yang digelar secara luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan) ini, para orang tua dan wali sudah kembali diperbolehkan untuk mengikuti prosesi wisuda dengan syarat telah divaksin minimal dosis kedua dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan menggunakan masker.

Dalam sambutannya pada sesi kedua upacara wisuda, Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., menyatakan bahwa mulai semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 nanti UMY akan melaksanakan penuh kegiatan akademik secara luring (luar jaringan) dengan suasana endemi. “Endemi di sini berarti kita telah berdamai dengan sumber penyakit dan hidup berdampingan dengannya namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat,” imbuhnya.

Berkaitan dengan hal ini, Gunawan menjelaskan bahwa secara teknis penangan pandemi di lingkungan universitas dua tahun belakangan ini telah dapat dilihat hasilnya dimana empat bulan terakhir ini, sudah tidak ada lagi laporan kasus infeksi COVID-19 dari para mahasiswa, dosen, dan tendik. Ia meyakini hal ini adalah hasil kerja keras dari para civitas akademika dalam menjaga protokol kesehatan selama beraktivitas di tengah pandemi.

Lebih lanjut, Gunawan secara khusus mengucapkan terima kasih kepada 108 mahasiswa relawan COVID-19 yang telah bekerja keras selama masa pandemi. “Menjadi relawan ini adalah pekerjaan yang berat, namun para relawan ini pantang menyerah dan terus melaksanakn tugasnya hingga akhir. Mulai dari menjaga gerbang kampus hingga membantu memberikan logistik kepada teman-teman yang sedang melakukan isolasi mandiri. Hanya Allah SWT lah yang dapat memberikan balasan setimpal atas amal jariyah yang telah kalian lakukan selama ini,” ujarnya.

Berikutnya, Gunawan berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati bahwa mereka adalah calon pemimpin bangsa yang akan memasuki dunia baru setelah prosesi upacara wisuda berakhir. Dengan isu bahwa tahun keemasaan Indonesia akan datang menjelang tahun 2040 mendatang diringi perbincangan tentang bonus demografi, negara ini diharapkan telah siap untuk menjadi negara yang dihormati di dunia internasional.

Menghadapi hal ini, penyiapan sumber daya manusia menjadi penting untuk dibahas. Para tenaga muda dengan kelebihan energi yang ada haruslah sepadan dengan kualitas dan skill yang dimiliki. “Alhamdulillah pada hari ini kalian telah menapaki satu persiapan dengan kualitas yang tentunya lebih baik. Pendidikan sarjana dan pascasarjana bukanlah akhir dari segalanya, selama nyawa masih ada di dalam tubuh, kita wajib terus belajar untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri,” pungkasnya. (ays)

 

Exit mobile version