Muhammadiyah Yaman Gelar Doa Bersama untuk Buya Syafii Ma’arif
MUKALLA, Suara Muhammadiyah – Kepergian Buya Prof. H. Ahmad Syafi’i Ma’arif sangat memukul bangsa Indonesia pada umumnya dan warga Muhammadiyah pada khususnya. Guru bangsa tersebut telah mengajarkan kepada kita semua bagaimana cara merawat kebhinnekaan dan Islam rahmatan lil ‘alamin. Maka dari itu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Yaman menggelar khataman al-Qur’an, doa bersama dan shalat ghaib untuk Buya Syafii Ma’arif.
Acara tersebut dilakukan dua kali, pertama dilakukan di Kota Tarim, Hadramaut pada 4 Juni 2022 yang dipimpin oleh Habib Haikal al-Haddad. kedua dilakukan di Kota Mukalla pada tanggal 10 Juni 2022 yang dipimpin oleh Habib Hafidz bin Ali al-Qadri keduanya dilaksanakan di Universitas al-Ahgaf selepas shalat maghrib hingga acara selesai.
Acara yang dimulai dengan bacaan wirid al-Atthas khas Hadramaut itu Ketenaran Buya Syafii Maarif membuat acara doa bersama dihadiri oleh banyak mahasiswa dari berbagai universitas di Mukalla dan Tarim. Mereka turut berduka cita dan ikut mendoakan buya agar mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah dan mendapatkan khusnul Khatimah.
Selain itu acara diisi dengan ceramah oleh Habib Hafidz bin Ali al-Qadri sebagai pembina PCIM Yaman. Di sela-sela ceramah beliau memberikan kabar gembira bahwasannya PCIM Yaman telah mendapat izin resmi dari Buya Prof Abdullah Baharun rektor Universitas Ahgaff dan beliau menjadi pembina PCIM Yaman. Maka dari itu semakin banyaklah anggota Muhammadiyah Yaman di era yang mendatang. Hal inilah kado terbaik untuk Buya Syafii Ma’arif.
Arsyad Amanat Robbani memberikan sambutan sebagai perwakilan dari Keluarga Besar Muhammadiyah Yaman di Tarim mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para santri dan segenap civitas akademika Universitas al-Ahgaf yang telah menyempatkan untuk hadir, membaca al-qur’an, shalat ghaib dan mendoakan Buya Syafi’i.
Acara ditutup dengan bincang santai keummatan dengan ‘shay’ dan biskuit. Habib Hafidz berkata, “Buya meninggal di hari Jum’at dan hal tersebut merupakan salah satu tanda orang menjemput khusnul khatimah, semoga buya senantiasa mendapatkannya dan diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah swt. Aminn yaa rabbal ‘alamin.” (Arsyad Arifi)