IMM Didorong Desain Digitalisasi Gerakan
GORONTALO, Suara Muhammadiyah – Disela-sela kunjungan Yusuf Warsyim, S.Ag., M.H. Anggota Kompolnas di Gorontalo dirinya diminta untuk memberikan materi pada kegiatan Darul Arqom Madya PC IMM Kabupaten Gorontalo berlokasi di Aula Rektorat Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Selasa, (14/6/22).
Sosok yang pernah menjabat Sekjend DPP IMM periode 1999-2001 ini menyampaikan perspektifnya mengenai ekspresi mengemukakan pendapat yang harus oleh IMM kedepan.
“IMM harus memikirkan dan mendesain bagaimana digitalisasi gerakan. Sekarang kan didalam kehidupan politik sudah banyak fenomena dan realitas. Tidak lagi rahasia umum ada istilah buzzer”. ungkapnya.
Dirinya menambahkan bahwa buzzer itulah adalah gerakan. Yang bisa bersuara, menyerang dan bahkan membela. Buzzer sengaja dibuat oleh kelompok-kelompok tertentu untuk menyerang, menimbulkan hoax, memfitnah dan juga sebaliknya membela.
Menurutnya kebebasan menyampaikan pendapat saat ini justru yang semakin cepat tersampaikan adalah ketika itu viral. Walaupun begitu dirinya juga mengingatkan bahwa jangan sampai dalam menggunakan teknologi dan informasi sampai menyalahi undang-undang yang berlaku.
“Yang saya maksud adalah digitalisasi gerakan, kebebasan menyampaikan pendapat itu tidak semata dilakukan secara konvensional turun ke jalan, tapi menggunakan teknologi informasi melalui media sosial itu, misalnya diviralkan. Termasuk kemampuan membuat buzzer”. ujarnya.
Menurutnya Ini yang masih luput. Kehadiran buzzer gerakan ini harus mulai dikonstruksi oleh IMM.
“Ini tugas DPP IMM, harus bisa membuat buzzer gerakan”. tambahnya.