KKN MAS Tingkat Nasional di Sulsel Mengusung Penguatan Agroteknopreneur Berbasis Digital

KKN MAS Tingkat Nasional di Sulsel Mengusung Penguatan Agroteknopreneur Berbasis Digital

KKN MAS Tingkat Nasional di Sulsel Mengusung Penguatan Agroteknopreneur Berbasis Digital

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Jika tidak ada aral melintang, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar bakal menjadi tuan rumah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah -Aisyiyah (KKN-MAS) tingkat nasional. Perhelatan itu akan digelar pada Agustus – September 2022 mendatang.

Mahasiswa KKN-MAS akan ditempatkan di Kabupaten Gowa, Takalar dan Maros. Tema acara ini yakni “Penguatan Agroteknopreneur Berbasis Digital untuk Mendukung Industri dan Pariwisata”.

Untuk membangun kesepahaman terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut, Unismuh menggelar Pembekalan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Acara pembekalan digelar dua hari, Rabu-Kamis, 15-16 Juni 2022 di Unit Business Center Unismuh Makassar, Gedung Iqra Lantai 2, Jl Sultan Alauddin, Makassar.

Tim Panitia Pusat KKN-MAS hadir langsung di Unismuh memberikan pembekalan. Panitia Pusat yang hadir antara lain, Ketua Panitia Pusat Dr Suwarno (Universitas Muhammadiyah Purwokerto), Dr Aris Slamet Widodo (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Dr Kuswaji Dwi Priyono (Universitas Muhammadiyah Surakarta), Dadang SE MM (Universitas Muhammadiyah Tangerang), dan Yuyun Sri Wahyuni MHum (Universitas Muhammadiyah Sukabumi).

Dalam pengantarnya, Sekretaris Panitia Arif Muhsin MPd melaporkan, peserta yang mendaftar hingga saat ini telah mencapai 903 mahasiswa. Mereka terdiri dari 513 mahasiswa yang diutus oleh 34 Perguruan Tinggi Muhammadiyah – Aisyiyah (PTMA) dan 390 orang mahasiswa Unismuh Makassar.

“Jumlah ini masih akan terus bertambah, mengingat pendaftaran akan kami buka hingga akhir Juli,” ungkap Arif, yang juga Sekretaris Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Unismuh Makassar.

Wakil Rektor I Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda yang membuka acara pembekalan mengatakan, merupakan rahmat bagi Unismuh mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah KKN-MAS.

Ia juga meminta LP3M Unismuh agar menjadikan momentum ini untuk memperbaiki konsep pengabdian masyarakat yang ada di Unismuh Makassar saat ini.

Sejak tahun 2005, Unismuh menggabungkan kegiatan kuliah kerja profesi dengan pengabdian masyarakat. “Saat itu, muncul awal-awal Pilkada dilakukan secara langsung. Sehingga mahasiswa kadang dicurigai melakukan aktivitas kampanye. Waktu itu kita melakukan revisi kurikulum dengan menggabungkan Kuliah Profesi dengan pengabdian masyarakat,” ungkap Rakhim Nanda, sapaan akrab WR I Unismuh ini.

Namun belakangan, menurutnya proporsi pengabdian masyarakatnya menjadi kurang optimal. “Mungkin nanti kembali kita akan memisahkan antara kuliah kerja profesi dengan aktifitas abdimas. Sisa bagaimana memformulasi agar biaya pelaksanaan tidak membengkak, karena yang menjadi potensi perdebatan bagi mahasiswa kita apabila pembiayaan kegiatan membengkak,” ungkapnya.

Selain itu, WR I Unismuh ini juga berharap agar para dosen pendamping juga mengoptimalkan momentum ini untuk berkarya, dengan menulis artikel jurnal pengabdian masyarakat. Apalagi dosen dan mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari berbagai kampus, sehingga kolaborasinya juga dapat dinilai sebagai penerapan kebijakan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).

“Saat ini nomenklaturnya adalah KKN-Mas. Sehingga fokusnya di Cabang dan Ranting Muhammadiyah. Mungkin nanti akan ada model tematik lainnya,” ujarnya.

Acara pembukaan pembekalan ini, diawali dengan pengajian yang dibawakan Wakil Rektor IV Unismuh Makassar Drs KH Mawardi Pewangi MPdI. Dalam kajiannya, ia meneguhkan pesan dalam QS Al Baqarah 82.

Kiai Mawardi mengingatkan bahwa hidup bukan soal siapa yang terbaik, tetapi siapa yang paling banyak melakukan kebaikan.

“Bagi mahasiswa KKN, datanglah seperti lebah membawa obat, bukan seperti lalat yang membawa penyakit,” ujarnya.

Exit mobile version