Prof Syafiq Mughni: UMY Contoh Nyata Pengembangan Kolaborasi Internasional
JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Banyaknya mahasiswa asing yang mendaftar di kampus berslogan ‘Muda Mendunia’ ini memacu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk memperkuat program internasionalisasi dengan menggandeng pemerintah di negara-negara asing untuk saling bekerjasama. Hal tersebut menjadikan salah satu alasan UMY mengadakan ‘UMY & Ambassadors Gathering’ pada hari Kamis (16/6) di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
Acara tersebut merupakan acara pertama kali yang diadakan oleh UMY serta mengundang sejumlah duta besar dan perwakilan dari 18 negara. Negara-negara tersebut diantaranya adalah Syiria, Pakistan, Ekuador, Afrika Selatan, Turki, Taiwan, Palestina, Moroko, Yaman, Irak, Thailand, Bangladesh dan Perancis.
Prof. Syafiq A. Mughni, MA.,Ph.D, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan bahwa diselenggarakannya agenda silaturahmi dengan para duta besar atau perwakilannya merupakan agenda yang sangat penting bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah karena hal tersebut termasuk dari amanah tujuan Muhammadiyah ke depannya, yaitu internasionalisasi Muhammadiyah.
”Sehingga ke depannya nanti tentu kapasitas lembaga pendidikan yang menangani program internasionalisasi ini harus terus meningkat dan lebih ekspansif dalam menjalani kerjasama bukan saja di dalam merekrut mahasiswa asing untuk belajar di UMY namun juga dalam mengirim mahasiswa UMY yang ada di Indonesia untuk belajar di berbagai negara dan juga adanya pertukaran antar dosen internasional, hal tersebut merupakan kegiatan yang sangat memperkuat kecakapan secara akademik,” jelasnya.
Syafiq juga menambahkan bahwa UMY dapat menjadi contoh bagi kampus PTMA yang lain dalam menjalin kerjasama internasional. ”Pada hal ini, UMY memiliki potensi untuk mampu melakukan kolaborasi internasional ini baik dalam bentuk pengiriman mahasiswa asing ke UMY maupun dalam rangka memperbanyak tenaga pengajar perguruan tinggi yang mendapatkan pendidikan tinggi atau yang lebih advansi (maju) dari berbagai negara, dan kita juga mampu mendapatkan input mahasiswa asing yang ingin belajar di UMY. Hal ini harapannya akan memperkaya baik dari segi akademik maupun secara kultural,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto.,MP., IPM., Rektor UMY. Ia menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya silaturahmi dengan duta besar atau perwakilannya ini untuk dapat bekerjasama lebih jauh lagi dalam bidang pendidikan.
”Untuk pertama kalinya UMY mengadakan UMY and Ambassador Gathering untuk memberikan informasi kepada para duta besar atau perwakilan berbagai negara bahwa banyak atensi mahasiswa asing untuk kuliah di UMY. Selain itu tujuan adanya kegiatan ini memang UMY ingin mengembangkan kolaborasi internasional lebih jauh lagi,” paparnya.
Gunawan menerangkan bahwa beberapa kerjasama yang dapat dilakukan oleh pemerintah di berbagai negara salah satunya dalam pembiayaan hidup bagi mahasiswa asing yang sedang belajar di UMY serta melakukan monitoring terhadap perkembangan mahasiswa tersebut.
”Bentuk kerjasama yang ditawarkan salah satunya meliputi mahasiswa asing akan diberikan beasiswa untuk melanjutkan studi di UMY dan untuk support living cost di Yogyakarta kita berharap berasal dari Pemerintah masing-masing negara mahasiswa berasal. Jadi, bisa saling menghubungkan kemudian dapat meningkatkan jumlah mahasiswa yang berasal dari negara tertentu dengan pola kerjasama yang saling menguntungkan,” terangnya.
Selanjutnya, Gunawan juga memaparkan bahwa banyaknya mahasiswa asing yang mendaftar di UMY dengan jumlah 1411 orang pada tahun 2022, UMY berharap pemerintah dari masing-masing negara dapat memonitor, dan ikut melihat perkembangan seberapa jauh mahasiswa menempuh pendidikan di Jogja.
”Kami optimis bahwa sambutan dari pihak kantor duta besar di Jakarta mengarah positif untuk melakukan kerjasama. Sehingga tahun-tahun mendatang, UMY dapat melakukan ekspansi terhadap penyelenggaraan mahasiswa internasional yang meningkat drastis,” tutupnya. (Sofia)