Pendalaman AIK Thaharah dan Shalat menurut Tuntunan Tarjih
LAMPUNG, Suara Muhammadiyah – MTs Muhammadiyah Sukarame melasanakan pendalaman kagamaan melalui kegiaatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Kegiatan inidi ikuti oleh seluruh kelas tujuh dan delapan. Kegiatan AIK ini berlangsung selama dua hari yang dimulai dar tangal 16 Juni 2022 sampai dengan 17 Juni 2022.
Dalam sambutan pembukaan kegiataan AIK, kepala MTs Muhammadiyah Sukarame Ibu Hevi Hellen Sofia, S.Pd.I, menyampaikan arahan dan nasehat kepada anak-anak. Bahwa kegiatan AIK ini adalah kegiatan perdana yang dilakukan dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman keagamaan siswa/i MTs Muhammadiyah Sukarame, terutama dalam bidang fiqih, yaitu terkait Thaharah dan shalat.
Siswa/i MTs Muhammadiyah Sukarame wajib memahami Thaharah dan Shalat menurut tuntunan tarjih Muhammadiyah. Sehingga pemahaman tersebut juga dapat disampaikan kepaa orag-orang yang mukingkin kurang memahami tentang thaharah dan Shalat Menurut Muhammadiyah. Beliau juga menyamikan bahwa Thaharah dan shalat adalah ibadah mahdhah yang benar-benar harus dipahami, sehingga ibadah kita diterima oleh Allah swt. Ujar ibu Hevi.
Kegiatan AIK materi Thaarah dan Shalat disampaikan langsung oleh Koordinator Ismuba sekaligus guru Fikih MTs Muhammadiyah, Usadz Dwi Arianto, S.Pd, yang merupakan alumni dari Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah Yogakarta (PUTM) dan Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kegiatan ini dimulai dengan pendalaman thaharah menuut tntunan tarjih Muhammadiyah. Sebagaimana pemateri menyampaikan begitu ntingnya thaharah dalam ibadah kita. Setelah pendalam materi kemudian juga dilanjut prakti thahah yang terinci dalam Wudhu, Tayamum dan mandi wajib menurut tarjih Muhammadiyah.
Pemateri juga menyampaikan secara jelas bagaimana dali-dalil terkait dengan thaharah telah diteliti, yaitu dengan menggunakan dalil-dalil yang shahih. Sebagaimana tercatat didalam QS. Almaidah [5]: 6.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قُمۡتُمۡ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغۡسِلُواْ وُجُوهَكُمۡ وَأَيۡدِيَكُمۡ إِلَى ٱلۡمَرَافِقِ وَٱمۡسَحُواْ بِرُءُوسِكُمۡ وَأَرۡجُلَكُمۡ إِلَى ٱلۡكَعۡبَيۡنِۚ وَإِن كُنتُمۡ جُنُبٗا فَٱطَّهَّرُواْۚ وَإِن كُنتُم مَّرۡضَىٰٓ أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوۡ جَآءَ أَحَدٞ مِّنكُم مِّنَ ٱلۡغَآئِطِ أَوۡ لَٰمَسۡتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُواْ مَآءٗ فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدٗا طَيِّبٗا فَٱمۡسَحُواْ بِوُجُوهِكُمۡ وَأَيۡدِيكُم مِّنۡهُۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجۡعَلَ عَلَيۡكُم مِّنۡ حَرَجٖ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمۡ وَلِيُتِمَّ نِعۡمَتَهُۥ عَلَيۡكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
Dijelaskan didalam salah satu tafsir bahwa, Ayat wudhu’ memberi pelajaran penting bagi kita, ada tujuh ushul penting yang terkandung di didalamnya, dan setiap ushul terbagi menjadi dua bagian : dua suci : wudhu’ dan tayammum, dan dua dzat yang mensucikan : air dan debu, dan dua cara : mencuci dan membasuh, dan dua sebab diwajibkannya bersuci : hadats dan junub, dan ada dua hal yang membolehkannya tayammum : sakit dan safar. Dan dua kinayah : ghait dan mulamasah. Dan dua karomah : pensucian dosa dan kecukupan nikmat. Pada akhir ayat dari ayat wudhu : ( مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ ) “Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu”, adalah dalil bahwa apa yang sulit dihindari oleh setiap muslim dari pembatal-pembatal wudhu, dan penghalang kesempurnaan kesucian diri.
Disisi lain tidak hanya dijelaskanterait wudhu saja, akan tetapi juga di perdalamentan tayamum dan mandi wajib, hal ini juga wajib dipelajari dan dipahami secara mendalam menurut tuntunan tarjih Muhammadiyah.
Materi tentang Shalat juga disampaikan secara jelas dengan merujuk tarjih Muhammadiyah. Siswa/i MTs Muhammadiyah Sukarame, wajib paham dan mampu mengajarkan shalat menurut tarjih, karena telah melalui dalil-dalil yang shahih. Materi shalat ini terdiridari shalat Fardu dan Shalat Jenazah sekaligus pengurusannya. Terdapat beberapa dilalil tentang shalat yang disampaikan.
بني الإسلام على خمس: شهادة أن لا إله إلا الله وان محمد رسول الله وإقام الصلاةوايتاء الزكاة وصيام رمضان وحج البيت
Rasulullah SAW bersabda: “Islam didirikan di atas lima dasar, yaitu: memberi kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim dari Abdurrahman bin Auf).
وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرۡكَعُواْ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku (QS. Al-Baqarah [2]: 43).
Di dalam Tafsir Al-Muyassar dijeaskan, Dan masuklah kalian ke dalam agama Islam dengan melaksanakan shalat dengan tata cara yang benar sebagaimana dibawa oleh Nabi dan Rasul Allah Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam, dan tunaikanlah zakat yang diwajibkan sesuai dengan tuntunan syariat, dan jadilah kalian bersama golongan orang-orang yang suka ruku’ dari umat-umat beliau Shallallahu Alaihi Wasallam.
Olehk karena itu, tujuan dan harapan terbesar MTs Muhammadiyah adalah memahamkan dan memperalam iadah siwa/i MTs Muhammadiyah sesuai tuntunan Nabi Muhammad saw. Sehingga MTs Muhammadiyah benar-benar mampu mewujudkanlulusan dan siswa/i terbaik sesuai visinya, Unggul dalam Prestasi dan Taudalan dalam Akhlakul karimah, serta Misinya, Salimul Aqidah wal Ibadah. (Tim IT MTs Muhammadiyah Sukarame).