TUPDIK, SMA Taruna Muhammadiyah Cetak Calon Pemimpin

TUPDIK, SMA Taruna Muhammadiyah Cetak Calon Pemimpin

MAGELANG, Suara Muhammadiyah – SMA Taruna Muhammadiyah (TarunaMu) Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang menggelar Prasetia Alumni dan Penutupan Pendidikan (TUPDIK) atau wisuda tahun pendidikan 2019-2022. Sebanyak 38 taruna dan taruni siswa kelas XII Angkatan 2 dinyatakan lulus dengan predikat yang memuaskan.

Momen penyerahan siswa kembali kepada orang tuanya berlangsung khidmat, haru, dan penuh kenangan. Para wisudawan mengenakan seragam kebanggan mulai dari upacara prasetia alumni, pelepasan, penyerahan, hingga penyematan cinderamata kepada siswa.

Kepala SMA TarunaMu Gunungpring Hima Sugiyarto mengatakan dari 38, terdapat dua siswa dengan lulusan terbaik. Yaitu taruni Annisaurrahmah dan taruni Alivia dari jurusan IPS. Alivia dinyatakan lolos SNMPTN di Fakultas Hukum Universitas Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Sedangkan Annisaurrahmah tengah menunggu pengumuman SBMPTN. “Sekaligus mendaftar program beasiswa dokter Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sudah lolos tahap pertama,” katanya.

Ia berharap, nilai ketarunaan dan ke-Muhammadiyahan dapat menumbuhkan fighting spirit dalam menggapai cita-citanya. Sebab selama tiga tahun telah menerima pelatihan dan pendidikan. Baik berupa olah pikir, olah fisik, dan olah jiwa.

Hima menambahkan, dengan tagline sekolah calon pemimpin semoga nilai-nilai luhur tertanam kepada para siswa selama menjalani pendidikan. Kedepan memang diproyeksikan menjadi sosok pemimpin dimanapun berada. “Menjadi pemimpin yang taat beragama serta cedas spiritual dan berakhlakul karimah. Lanjut ke perguruan tinggi atau kedinasan sesuai yang diharapkan selagi bermanfaat bagi numat dan bangsa.

Rasa syukur terlihat dari wajah para wali murid. Salah satunya Eko Handono. Ia mengapresiasi penyelenggaraan pendidikan SMA TarunaMU Gunungpring. Menurutnya, kelengkapan terletak pada penyelenggaraan pendidikan yang menyatukan tiga hal. Yakni pendidikan Aqliyah, jismiyah, dan khuluqiyah. “Saya belum pernah menemui sekolah dengan sistem boarding atau pesantren selengkap SMA TarunaMU,” ucapnya saat mewakili sambutan para wali murid.

Dirinya lebih senang jika kelulusan ditunda tahun depan. Melihat dampak pandemi yang menjadikan pembelajaran dilaksanakan secara daring. Sehingga unsur jismiyah dan khuluqiyahnya kurang optimal. “Saya yang pertama kali setuju jika wisudanya tahun depan. Untuk di gembleng lagi mengganti waktu saat pandemi,” pungkasnya.

Exit mobile version