PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berhasil masuk 10 besar Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang memperoleh pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terbanyak se-Indonesia.
UMP kini menjadi satu-satunya PTM di Purwokerto yang masuk peringkat sepuluh besar. Berdasarkan keterangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek) tahun 2022.
Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Efi Miftah Faridli M.Pd. dalam wawancaranya mengungkpakan rasa syukur karena UMP selalu berada di posisi atas dalam hal prestasi mahasiswa khususnya pada program kreativitas mahasiwa.
“Alhamdulillah posisi UMP selalu di posisi papan atas pada perolehan prestasi mahasiswa. Khusus PKM sebetulnya kalau dari raihan sebelumnya dan tahun ini tetap diangka 8. Kami bersyukur bahwa tahun ini masuk ke 10 besar PTM pada raihan PKM se-Indonesia,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan prestasi PKM ini para posisi tetap dari tahun sebelumnya namun terjadi pemerataan.
“Tahun ini alhamdulillah dari sisi raihan PKM tetap untuk PKM 5 bidang, dan mungkin akan bertambah jika PKM Artikel Ilmiah (AI) dan Gagasan Tertulis (GT) juga lolos didanai, kemudian seiring dengan raihan capaian PKM di perguruan tinggi lainnya. tidak ada yang semakin meningkat, peningkatan tidak terjadi tapi terjadi pemerataan di setiap perguruan tinggi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Efi menargetkan untuk tahun depan lebih realistis lagi disesuaikan dengan baseline pada tahun ini.
“Target realistis di tahun 2022-2023 nanti saya coba komunikasikan dengan tim Student Scientific Center dan kru BKA disini beserta peserta Rapat Kerja Universitas besok itu targetnya 20 realistis berdasarkan baseline tahun ini yang didanai sebanyak 8, karena kementrian dengan adanya MBKM itu mencoba melakukan pemerataan,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan, UMP selalu mendorong mahasiswanya untuk terus berinovasi dan berprestasi.
“Saya harap tidak hanya berhenti sampai di sini saja, namun juga berlanjut ke tahap jenjang selanjutnya,” tegasnya.
Menurutnya, hasil positif ini merupakan kerja keras semua pihak, mulai dari mahasiswa hingga dosen pembimbing.
“Jadi proposal yang sudah lolos pendanaan memang perlu diapresiasi. Namun, meski begitu jangan sampai terlena karena perjalanan masih belum selesai,” pungkasnya.(Ang/Tgr)