Wisuda ke-76 Unismuh dan Kisah Makna ‘Kampus Biru’
MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Prof Irwan Akib menyampaikan makna ‘Kampus Biru’ yang menjadi salah satu identitas Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan mewakili PWM Sulsel dalam Wisuda ke-76 Unismuh Makassar, di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh, Jl Sultan Alauddin, Kamis, 23 Juni 2022.
Prof Irwan Akib menekankan bahwa prestasi akademik hanya salah satu modal untuk mencapai kesuksesan.
Unismuh, katanya, yang dikenal dengan sebutan ‘kampus biru’, bisa memberi pelajaran yang penting bagi para wisudawan.
“Warna biru itu menghadirkan ketenangan dan kedamaian. Kalau anda memiliki hati yang gundah, datanglah ke Losari melihat laut biru. Hati anda akan meraih kedamaian,” ungkap Mantan Rektor Unismuh Makassar ini.
Biru, lanjut Irwan, dapat dimaknai sebagai loyalitas, kepercayaan, dan tanggungjawab. “Jika memiliki loyalitas, menjaga kepercayaan, dan bertanggungjawab, anda dapat bersaing di tengah masyarakat,” katanya.
Pelajaran Kehidupan untuk Wisudawan
Selain wejangan dari Prof Irwan, para wisudawan juga menerima pelajaran kehidupan dari beberapa tokoh, antara lain Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Drs Andi Lukman MSi, Koordinator Kopertais Wilayah VIII Prof Hamdan Juhannis, dan Pengurus Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Tabroni,
Kepala LLDIKTI Wilayah IX Drs Andi Lukman M.Si berpesan agar alumni Unismuh memiliki empat kompetensi. Keempatnya adalah kreaitivitas, berpikir kritis, keterampilan berkomunikasi, dan kemampuan berkolaborasi.
“Sesudah wisuda ini, baru awal dari kehidupan yang sesungguhnya. Jangan pernah berhenti belajar dan mengembangkan keterampilan,” pesan Andi Lukman.
Sementara itu, Koordinator Kopertais yang juga Rektor UIN Alauddin Prof hadan Juhannis, menitipkan tiga pesan kepada mahasiswa. Pertama, menjadi sarjana harus memiliki kemandirian.
“Setelah jadi sarjana sudah harus stop kiriman dari kampung. Baik kiriman uang, beras maupun ikan kering, dan kue baje’,” ungkap Prof Hamdan, disambut senyum wisudawan.
Kedua, Hamdan berpesan, agar sarjana Unismuh memiliki ketangguhan. “Tangguh itu tidak mudah rapuh, tidak mudah jatuh. Tidak loyo, tidak mudah baper, tidak mudah sensi, tidak mudah kehilangan semangat. Itulah modal berjibaku dengan segala tantangan zaman,” ungkapnya.
Pesan Hamdan yang ketiga, sarjana Unismuh harus memiliki keunikan. “Misalnya, meskipun bukan dari prodi agama, tapi bisa ceramah, bisa beri pengajian. Itu baru unik. Itulah ciri sarjana masa depan,” tambahnya.
Prof Tobroni, yang mewakili PP Muhamamdiyah, menyampaikan empat pesan. “Saya titipkan empat hal kepada Anda semua sebagai alumni Universitas Muhammadiyah Makassar. Lakukanlah keempat hal ini. Pertama, qiyaamullail, bangunlah shalat malam untuk bermunajat kepada Allah SWT,” kata Prof Thobroni, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Kedua, kata Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang ini, selalu berbuat baik, terutama kepada kedua orangtua, sebagai ciri khas anak yang saleh.
“Ketiga, perbanyaklah melakukan amal saleh, melakukan kebajikan-kebajikan. Dan keempat, perbanyaklah bersedekah,” kata Tobroni.
Bertabur Prestasi
Wisuda ke-75 Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berlangsung khidmat dengan berbagai catatan prestasi. Salah satunya, keberhasilan mahasiswa Unismuh memperoleh beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Dalam laporannya, Pelaksana Harian (Plh) Rektor Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda menyampaikan bahwa sejak 2018-2022, sebanyak 22.046 mahasiswa menerima beasiswa dari Kemdikbud. “Total beasiswa yang diperoleh Unismuh dalam periode tersebut, sekitar 65,2 miliar rupiah,” ungkapnya dihadapan 1.257 wisudawan Unismuh yang memadati Gedung Balai Sidang Sidang Muktamar ke 47 Muhammadiyah, Kampus Unismuh Makassar, Kamis, 23 Juni 2022.
Beasiswa tersebut meliputi beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA), Bidikmisi, KIP Kuliah, Bantuan UKT, dan Beasiswa Difabel.
Namun, lanjut Rakhim Nanda, mahasiswa Unismuh bukan hanya menerima beasiswa Pemerintah. Sejak tahun 2020, pihak kampus Unismuh juga menyediakan tiga jenis beasiswa, yang disingkat BUMM (Beasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar.
Beasiswa tersebut meliputi beasiswa prestasi akademik, beasiswa hafiz Quran, dan beasiswa bibit unggul persyarikatan. “Untuk tahun 2022, Unismuh menyiapkan 250 beasiswa akademik, 250 beasiswa hafiz, dan 150 beasiswa bibit unggul persyarikatan,” ungkap Rakhim Nanda, yang sehari-hari menjalankan tugas sebagai Wakil Rektor I Unismuh Makassar. (hadi/riz)