MEDAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara menyelenggarakan kegiatan Baitul Arqan Madya ( BAM ) 2. BAM-2 dibuka Jumat (24/6) berlangsung di gedung balai diklat LPMP Tanjung Anom Medan. BAM-2 diikuti 50 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara.
Perkaderan BAM-2 merupakan bagian dari upaya penguatan kaderisasi Pemuda Muhammadiyah di Sumatera Utama. BAM-2 mengusung tema ” Penguatan Ideologi Gerakan Muwujudkan Pemuda Negarawan”, Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 24 s.d. 26 Juni 2022 di LPMP Sumatera Utara.
Hadir pada pembukaan BAM-2 Ketua PWM Sumut Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution, Ketua PW Aisyiyah Hj. Elynita, Bendahara Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Zaedi Basiturrozak, Kadispora Provinsi Sumatera Utara Ardan Noor, Master of Training yang juga Wakil Ketua PWM Sumut Drs. Mario Kasduri MA serta jajaran pengurus harian PWPM Sumatera Utara.
Ketua Panitia Fadli S.Sos dalam laporannya menjelaskan Peserta BAM ini wajib sudah mengikuti Kaderisasi Baitul Arqam Dasar yang di laksanakan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah maupun Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah. Peserta BAM ini merupakan utusan dari PD. Pemuda Muhammadiyah Se Sumatera Utara.
BAM-2 akan diisi dengan materi materi Al Islam dan Penguatan Idiologi Gerakan Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah, Pengembangan potensi diri, Kepemimpinan dan Keorganisasian, Kemanusiaan dan Kebangsaan, Ketangkasan dan kedisiplinan seperti Memanah, melempar pisau, berkuda. Termasuk di dalamnya adalah, keterampilannya dalam Fardhu Kifayah.
Pada BAM-2 bertindak sebagai Master Of Training adalah Drs. Mario Kasduri,MA (Wakil Ketua PW. Muhammadiyah Sumut) Imam Training Drs. Fadhila (MPK PW. Muhammadiyah Sumut) dibantu oleh Instruktur dari Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara.
Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang diwakili Bendahara Umum Zaedi Basiturrozak memberi apresiasi pada spirit PWPM Sumatera Utara yang terus melaksanakan pengkaderan mulai dari Baitul Arqam Dasar hingga Baitul Arqam Madya. ” Karena sesungguhnya, proses Baitul Arqam adalah tiket bagi penjenjangan kader Pemuda Muhammadiyah. Setelah Baitul Arqam Madya dapat dilanjutkan ke Baitul Arqam Paripurna,” kata Zaedi.
Ketua PWPM Sumatera Utara Amarizal MPd pada pembukaan BAM-2 itu menegaskan komitmen PWPM Sumut terhadap pelaksanaan pengkaderan. PWPM Sumut menargetkan 1000 kader baru dan saat ini sudah selesai dilakukan 780 orang. Diharapkan target itu akan tercapai sebelum berakhirnya periodeisasi PWPM Sumut,” jelas Amrizal.
Program kaderisasi bagi PWPM Sumut adalah prioritas. Diakui program ini memang tidak populer, pengkaderan adalah gerakan dalam sunyi, jauh dari hingar-bingar. Tapi pengkaderan adalah pondasi kuat bagi masadepan persyarikatan terkhusus di Cabang dan Ranting.
Jelas Amrizal, Kaderisasi Dasar, Madya dan Paripurna adalah persyaratan wajib bagi calon Pimpinan Pemuda Muhammadiyah di level daerah, wilayah dan pusat disamping Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah. ” Tanpa itu, seseorang tidak bisa menjadi formatur,” tegas Amrizal.
Pemuda Terbaik
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara Prof. Dr. Hasyimsyah memberi apresiasi atas terselenggarnya Baitul Arqam Madya. Diharapkan dengan proses kaderisasi ini dapat menguatkan kader parsyarikatan diakar rumput, terkhusus di cabang dan ranting. Kader yang dekat dengan masjid. Sesungguhnya pemuda terbaik itu adalah pemuda yang hatinya tertambat di masjid.
Hasyimsyah juga menegaskan, Pemuda Muhammadiyah tidak takut menyampaikan kebenaran, tidak takut kepada siapapun kecuali kepada ALLAH.
Pelaksanaan BAM-2 yang berlangsung selama tiga hari itu ditandai dengan penyerahan dokumen peserta kepada Master of Training Drs. Mario Kasduri dan penyematan tanda peserta kepada dua perwakilan peserta yang berasal dari Labura dan Asahan. (Syaifulh)