Beri Bantuan 650 Juta, Gubernur Sulsel Dukung Pembangunan Observatorium Unismuh

Beri Bantuan 650 Juta, Gubernur Sulsel Dukung Pembangunan Observatorium Unismuh

Beri Bantuan 650 Juta, Gubernur Sulsel Dukung Pembangunan Observatorium Unismuh

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Pemerintah Provinsi Sulsel mendukung pembangunan laboratorium Observatorium di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyerahkan langsung bantuan senilai 650 juta tersebut di Kantor Gubernur Sulsel, Senin 27 Juni 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Pimpinan Unismuh yang hadir adalah Pelaksana Harian (Plh) Rektor Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda, Wakil Rektor II Dr Andi Sukri Syamsuri, dan Wakil Dekan III Fakultas Agama Islam Elly Oschar M.Pd.I.

Wakil Rektor II Unismuh Dr Andi Sukri Syamsuri menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut. “Kita tentu berterima kasih pada Bapak Gubernur Sulsel, atas bantuan hibah untuk pembangunan Laboratorium Observatorium di lantai 18, Puncak Menara Iqra Unismuh.

Ia menyebutkan, fasilitas ini juga dapat menjadi tempat praktik pelajar di Sulawesi Selatan untuk melihat benda-benda langit. “Selain itu, dapat menjadi tempat berkunjung jika ada tamu tamu kampus. Kita bersyukur atas nikmat Allah berikan kepada kita atas bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Semoga Allah membalas budi baik ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Plh Rektor Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda menyebut, kehadiran observatorium Unismuh Makassar untuk memperkuat perhitungan ilmu hisab dengan observasi ilmiah dan pengembangan astronomi bagi mahasiswa dan dosen.

”Jangan dipahami Muhammadiyah akan beralih dari hisab ke rukyah. Tingkat kebenaran hitungan itu sudah meyakinkan. Misalnya, dalam menentukan kapan gerhana matahari, gerhana bulan, sangat akurat waktunya. Hisab punya tingkat kebenaran yang tinggi,” tandasnya.

Dalam sejarah Islam, kata Rakhim Nanda, ilmuwan-ilmuwan muslim terinspirasi dari sejumlah ayat-ayat al-Quran yang terus membicarakan bintang yang gemerlapan, bulan yang bercahaya, dan matahari yang bersinar.

”Dari situlah lahir ilmu falak yang berkenaan dengan perhitungan arah kiblat, waktu shalat, prediksi gerhana, dan pergantian bulan,” terang Rakhim Nanda.

Selain sebagai instrumen penguatan ilmu falak, Unismuh menargetkan observatorium yang akan dibangun bisa berfungsi sebagai wahana wisata edukasi.

Mahasiswa jurusan ilmu falak atau yang mengambil mata kuliah tersebut, ujar dia, dapat menjadikan Observatorium Unismuh sebagai tempat praktik.

Karena itu, kehadiran observatorium yang akan dibangun Unismuh ini merupakan wujud apresiasi terhadap sains dan teknologi yang merupakan bagian dari peradaban dan peribadatan.

Ini bakal melengkapi observatorium milik Muhammadiyah. Yaitu di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan nama Observatorium Ilmu Falak, dan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bernama Pusat Studi Astronomi (Pastron).

Exit mobile version