PERSADA Terima Kunjungan dari BPH UNIMUDA Sorong
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pesantren Mahasiswa KH Ahmad Dahlan (PERSADA) menerima kunjungan dari Ketua BPH Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, Papua, Senin (27/6) di Kantor Sidang Pusat Tarjih Muhammadiyah.
Tidak sekadar silaturahmi, maksud kunjungan tersebut ialah untuk mendapatkan ilmu dan informasi lebih banyak mengenai pengelolaan PERSADA. Pasalnya, UNIMUDA belum lama ini mendapat amanat gedung Ma’had Bilal bin Rabah yang sebelumnya dibawah yayasan Asia Muslim Charity Foundation (AMCF).
Berdasarkan informasi yang diterima, sejak September 2020 seluruh ma’had yang berada di bawah yayasan AMCF diserahkan kepada organisasi yang bekerjasama dengan AMCF tersebut, dalam hal ini termasuk UNIMUDA dengan Ma’had Bilal bin Rabahnya.
Drs. H. Nursono Sidik, Ketua BPH UNIMUDA menyampaikan bahwa kedatangan beliau ke PERSADA merupakan kunjungan awal, rencananya ke depan akan ada beberapa calon pengelola pesantren mahasiswa Bilal bin Rabah UNIMUDA yang akan datang untuk belajar di PERSADA lebih mendalam.
Mudir PERSADA, Ust. H Thonthowi, M.Hum dengan didampingi oleh Kepala Kantor, Kepala Bidang Media dan IT, serta Kepala Asrama Putera PERSADA menyambut kedatangan Ust. Nursono dengan antusias. Beberapa hal seputar PERSADA disampaikan oleh Mudir, mulai dari sejarah berdirinya, para penghuni PERSADA dari mahasiswa kader persyarikatan, dinamika, kurikulum hingga perihal pendanaan.
Di tengah-tengah sharing, sesekali Ust. Nursono menyampaikan kondisi UNIMUDA yang sebagian besar mahasiswanya ialah non-muslim. Tentang hubungan antar dosen serta tenaga kependidikan di UNIMUDA yang diakui sangat hangat dan tidak pernah terjadi perselisihan. “Semua saling melengkapi,” tegas beliau. Selain itu juga mengenai strategi dalam menyampaikan nilai-nilai Al Islam, ke dalam mata kuliah Kemuhammadiyahan.
“kami lebih memilih muatan pembelajaran Al Islam dalam mata kuliah Kemuhammadiyahan, sebab hal ini bisa lebih diterima dengan baik oleh mahasiswa,” terang Ketua BPH UNIMUDA.
Namun, lanjut beliau, salah satu kendala yanh dihadapi ialah kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar memahami kemuhammadiyahan. Beberapa calon dosen yang mendaftar, saat diwawacarai tentang sejarah dan pendirinya saja masih banyak yang tidak paham.
Saran, masukan, dan sharing model pengelolaan asrama berjalan dengan santai, namun padat.
Ust. Nursono merasa senang dan bersyukur sudah diterima dan mendapatkan banyak informasi mengenai model pengelolaan asrama pesantren mahasiswa. Beliau berharap ada semacam kunjungan balasan, sehingga lebih terjalin dengan erat silaturahminya.
Sebelum pulang, beliau diberikan oleh-oleh beberapa cinderamata dari PERSADA, berisi buku pegangan santri, salah satu karya para santri yakni buku kultum, serta PERSADA Story, yang merupakan buku akhir tahun.
Kunjungan diakhiri sebelum adzan Dzuhur berkumandang, teriring doa semoga segala urusan PERSADA juga Ust. Nursono Sidik beserta seluruh pendidik di salah satu kota minyak terbesar Indonesia bagian timur ini diberikan kemudahan dan limpahan ridho Allah SwT. (Diyan)