BANTUL, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Bantul resmi dilantik. Pelantikan langsung dipimpin oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul, Drs. Sumaryono, beserta para jajarannya. Pelantikan ini juga dihadiri oleh Pembina IMM Bantul yaitu Immawan Drs. Bambang Wahyu Nugroho, M.A dan Ketua Umum PC IMM Bantul pertama, Immawan Baharuddin Rohim, M.pd. Keduanya sekaligus membuka pelantikan dengan membawakan Studium Generale.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah DIY Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Akmal Ahsan Tahir turur hadir untuk melantik sekaligus menyaksikan acara pelantikan PC IMM Bantul yang begitu khidmat.
Jika dilihat sejak didirikannya, periode 2022-2023 saat ini adalah periode ketiga bagi Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Bantul. Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Bantul saat ini dinahkodai langsung oleh Immawan Akbar Tanjung
Tema yang diangkat dalam pelantikan ini ialah “Revitalisasi Ijtihad Gerakan Tajdid” yang merupakan blue print PC IMM Bantul. Tema ini diangkat sebagai usaha sungguh-sungguh untuk memperkuat kembali konsepsi tajdid yang diusung oleh Muhammadiyah sejak pendiriannya. Berangkat dari tipikal karakteristik yang khas dari PC IMM Bantul, Ijtihad Gerakan Tajdid adalah solusi dari perlbagai persoalan yang hadir dalam dinamika internal maupun eksternal IMM Bantul maupun IMM secara keseluruhan.
Immawan Akbar selaku Ketua Umum PC IMM Bantul periode 2022-2023 menyatakan, “Ijtihad Gerakan Tajdid yang diusung merupakan daya tawar atas perubahan zaman yang begitu cepat. IMM sendiri sebagaimana awal didirikannya, sangat bersungguh-sungguh melakukan berbagai pembaharuan dalam dunia kemahasiswaan yang berangkat dari kultur akademis kampus. Kehadiran IMM tentunya harus menjadi support system bagi proyek masa depan Muhammadiyah, yaitu terbentuknya masyarakat ilmu”, ujarnya.
Tentu saja, tajdid atau pembaharuan yang dimaksud memiliki ciri khas yang moderat. Tajdid bukan hanya bertujuan untuk membumikan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat, tetapi juga bertujuan untuk membentuk iklim keilmuan yang inklusif di tengah ramainya isu-isu radikalisme dan disintegrasi kebangsaan. Maka dari itu, problematika kebangsaan juga diusung sebagai proyek satu periode kedepan oleh PC IMM Bantul.
Dalam sambutannya, Drs. Sumaryono menyatakan bahwa IMM Bantul harus bergerak sesuai dengan nafas Muhammadiyah. “Kehadiran IMM di Bantul mempunyai peran strategis untuk membentuk iklim intelektual bagi masyarakat Bantul. Tanggungjawab intelektual sebagai gerakan kemahasiswaan di bawah bendera Muhammadiyah tentunya harus berjalan senafas dengan cita-cita Muhammadiyah”, ujarnya.
“Untuk mengarahkan Muhammadiyah menuju tujuannya, tentu IMM harus membentuk akar penopang yang sangat kuat supaya Muhammadiyah bisa mewujudkan cita-citanya. Tugas IMM harus bertujuan untuk mewujudkan cita-cita Muhammadiyah”, pungkasnya.
IMM Bantul bukan hanya bergerak di ranah keilmuan saja, tetapi IMM Bantul sebagai konsekuensi logis Ijtihad Gerakan Tajdid harus mampu menjadi patron pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat Bantul. Mengingat, komisariat di bawah naungan PC IMM Bantul memang memiliki tipikal khas kampus non-PTM. Jadi, tentunya satu periode kedepan menjadi tantangan berat bagi IMM Bantul untuk mempertahankan idealism Ijtihad Gerakan Tajdid di ranah mahasiswa non-PTM.
Immawan Baharuddin Rohim selaku Ketua Umum pertama PC IMM Bantul memotivasi para jajaran pimpinan yang baru dilantik untuk tetap semangat dalam berproses di IMM. “Teman-teman yang baru dilantik ini harus terus saling memotivasi agar satu periode kedepan bisa menghasilkan karya-karya besar yang membawa banyak manfaat”, ungkapnya.
Selain itu, beliau juga menekankan bahwa kolaborasi begitu penting untuk membentuk iklim pergerakan yang inklusif di Kabupaten Bantul. “Sedari awal, kita harus menegaskan bahwa kolaborasi dalam bentuk apapun tanpa memandang perbedaan ideologi, jika membawa manfaat bagi masyarakat maka itu harus dipertahankan”, tegasnya.
Kita juga harus menyadari bahwa secara historis IMM didirikan oleh mahasiswa non-PTM. Tentunya ini menjadi beban berat bagi PC IMM Bantul untuk mengembalikan dakwah Muhammadiyah ke ranah non-PTM. Sebagaimana misi awal IMM untuk menyebarkan dakwah Islam kepada masyarakat secara inklusif.
Adapun susunan struktural PC IMM Bantul periode 2022-2023 ialah:
Ketua Umum: Immawan Akbar
Sekretaris Umum: Immawati Amira
Bendahara Umum: Immawati Azizah (SSG)
Kabid Kader: Immawati Azizah (UPY)
Sekbid Kader: Immawati Andini
Kabid Organisasi: Immawan Imam
Sekbid Organisasi: Immawan Ahmad Teguh Budiman
Kabid Tabligh Kajian Keislaman: Immawan Adit
Sekbid Tabligh Kajian Keislaman: Immawati Santi
Kabid Riset dan Pengembangan Keilmuan: Immawan Rahman
Sekbid Riset dan Pengembangan Keilmuan: Immawan A.R. Bahry Al Farizi
Kabid Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik: Immawati Fadiyya
Sekbid Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik: Immawan Syauqi Khaikal Zulkarnain
Anggota: Rizal Firmansyah Putra Moka
Kabid Seni, Budaya dan Olahraga: Immawan Rozaq
Sekbid Seni, Budaya dan Olahraga: Immawan Fikri Haikal
Kabid Media dan Komunikasi: Immawan Almukorobun
Sekbid Media dan Komunikasi: Immawan Anditya Bayu Krisnanto
Kabid Immawati: Immawati Suci Inayah
Sekbid Immawati: Immawati Novianti
(Rpd)