Tantangan Belajar Era Society 5.0 

Kaprodi PGPAUD UMP Jadi Narasumber di Uinsizu Purwokerto

Tantangan Belajar Era Society 5.0 

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Ketua Program Studi PGPAUD Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr. Desti Pujiati, M.Pd mengatakan, society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Workshop Media Pembelajaran Bagi Pendidik bertajuk Inovasi Media Pembelajaran Dalam Menyambut Society 5.0 yang di gelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN PROF. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Ahad, 26 Juni 2022 lalu.

Dalam kesempatannya ia menyampaikan bagaimana membuat media pembelajaran yang inovatif khusus di Era Society 5.0, pengaruh pendidik atau calon pendidik tidak siap menghadapi era sekarang yang serba canggih, dan bagaimana pendidik mengaplikasikan ke Lembaga PAUD.

“Pembelajaran dan Inovasi hari ini adalah kreatif dan inovasi, berfikir kritis, komunikasi dan kolaborasi. Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan melalui core subjects saja tidak cukup, harus dilengkapi dengan berkemampuan kreatif – kritis, berkarakter kuat atau bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif, disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi,” jelasnya.

Menurutnya, society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial. Memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0. dan Internet on Things atau internet untuk segala sesuatu, Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, data dalam jumlah besar, dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

“Anak-anak yang sekarang duduk di bangku sekolah merupakan pemilik masa depan tersebut. Masa depan dengan konstruksi Masyarakat 5.0, tapi sekaligus berada pada era VUCA: penuh gejolak, tidak pasti, rumit, dan serba kabur. Tak ayal lagi, para pemegang masa depan tersebut tidak cukup dibekali dengan timbunan ilmu pengetahuan, tapi juga cara berpikir,” jelasnya.

Menurutnya, media model pembelajaran 4.0 adalah Ponsel pintar yang senantiasa membuat kita terhubung dengan dunia luar adalah instrumen penting dalam revolusi industri 4.0. Aplikasi yang digunakan adalah Chromville.

“Peran guru yakni harus meminimalkan peran sebagai learning material provider. Guru berperan sebagai pendidik, fasilitator, tutor, penginspirasi dan pembelajar sejati yang memotivasi siswa “bebas belajar”. Guru menjadi penginspirasi bagi tumbuhnya kreatifitas peserta didik,” pungkasnya. (tgr)

Exit mobile version