LANGKAT, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. Agung Danarto mengunjungi Pesantren Modern Muhammadiyah, Kwalamadu, Langkat, Sumatera Utara. Pesantren yang berdiri pada tahun 1984 itu kini menjadi salah satu pesantren ikon milik Muhammnadiyah di Sumatera Utara.
Kunjungan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto di Pesantren Muhammadiyah Kwalamadu, Langkat disambut pimpinan pondok, kepala madrasah Aliyah, kepala madrasan Tsanawiyah dan para guru.
Agung Danarto didampingi Wakil Ketua PW Muhammadiyah, Dr. Muhamamd Qorib, Wakil Sekretaris Mutholib itu ingin melihat dari dekat perkembangan yang dialami pesantren yang kini memiliki 1000 santri-santriah. Beberapa fasilitas yang sempat dikunjungi Sekretaris PPM itu adalah perpustakaan kemudian asrama putri dan dilanjutkan pertemuan dengan ustadz dan ustadzah pesantren.
Pimpinan Pesantren (mudir) Ramdani Lc melaporkan perkembangan pesantren terakhir dimana fasilitas asrama dan ruang belajar terasa semakin tidak memadai karena semakin banyaknya santri-santriah yang masuk. Untuk itu pesantren berusaha untuk menambah ruang belajar dan pemondokan serta beberapa fasilitas lainnya. Kata Ramdani, kini santri Pesantren Kwalamadu berjumlah sekitar 1000 orang dengan penerimaan santri baru sebanyak 400 orang. ” Kepercayaan masyarakat terhadap Pesantren Kwala madu semakin meningkat,” jelas Ramdani.
Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto menyampaikan apresiasi atas perkembangan Pesantren Kwalamadu. “Perkembangan Pesantren Kwalamadu adalah isyarat positif perkembangan Muhammadiyah ke depan akan menjadi lebih baik,” kata Agung. Kata Agung Danarto, lulusan Pesantren Muhammadiyah adalah kader persyarikatan yang akan menjadi back-bone atau tulang punggung Muhammadiyah ke depan.
Pada pertemuan dengan pimpinan pesantren, Agung Danarto juga memberikan perhatian pada pengembangan perpustakaan dimana pustaka digital sudah menjadi sebuah keniscayaan yang harus dikembangkan di amal usaha pendidikan Muhammadiyah. Tradisi membaca harus terus dipacu akan anak-anak didik memiliki wawasan yang baik. Pustaka konvesional oke, tapi pustaka digital harus dimulai, katanya.
Selain mempersiapkan pustakan digital, Pesantren Muhammadiyah Kwalamadu harus mulai mempersiapkan kelas internasional dengan membuka diri, jejaring dengan berbagai perguruan tinggi di luarga negeri.
Kepada para guru, Agung Danarto berharap untuk dapat terus meningkatkan kompetensinya karena keluaran pesantren harus memiliki kualitas.
Harapan yang disampaikan Agung Danarto itu disahuti oleh Mudir Pesantren Ramdani Lc yang berjanji untuk mulai mengembangkan perpustakaan digital (digital library). (Syaifulh/Riz)