Madrasah Mu’allimaat Melesatkan 196 Anak Panah Muhammadiyah ke Seluruh Penjuru Dunia
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 196 santrwiati kelas VI Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta tahun pelajaran 2021/2022 mengikuti prosesi pelepasan di Sportorium UMY. Pelepasan yang dilakukan pada hari Ahad, 26 Juni 2022 ini yang dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah, Pimpinan ‘Aisyiyah, Pemerintahan Kota dan Daerah, serta kedua orang tua santriwati yang turut mendampingi.
Era sekarang ini menuntut peserta didik harus mampu berlari dua kali lebih cepat, karena menghadapi era dsirupsi. Dengan bekal yang telah diberikan oleh guru di Madrasah Mu’allimaat, peserta didik akan mudah beradaptasi dalam mengahapai perubahan. Begitulah secarik kutipan yang disampaikan oleh Unik Rasyidah, M.Pd. selaku Direktur Madrasah Mu’allimaat dalam acara pelepasan siswi kelas VI di Sportorium UMY.
“Sekiranya ada beberapa bekal yang harus disiapkan untuk menjadi anak muda yang unggul di era disrupsi ini, yaitu kemampuan interpersonal yang baik, penguasaan bahasa, produktif dan inovatif, serta selalu tawakal kepada Allah SWT. Bekal tersebut sudah didapatkan selama 6 tahun di Mu’allimaat, dimulai dari perkaderan dasar hingga purna. Sehingga mereka siap menjadi kader terdepan dalam persyarikatan”, ulas Unik Rasyidah, M.Pd.
Drs. H. A. Dahlan Rais, sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bertindak sebagai pemberi amanat pelepasan turut memberikan bekal-bekal untuk kehidupan. Selain itu, Dra. Susilaningsing, M.A. sebagai Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dan Dr. H. Agung Danarto, M.A, selaku Ketua BPH Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat juga memberikan beberapa pesan kepada wisudawati agar selalu berkhidmat untuk kepentingan persyarikatan, umat, dan bangsa. Disamping itu, ada juga dr. Ahmad Berlian Yusuf, sebagai perwakilan wali orang tua peserta didik yang memberikan penekanan tentang pentingnya ilmu agama dan akhlak bagi santriwati.
Dr. Agung Danarto, M. Ag. sangat memberikan apresiasi kepada Madrasah Mu’allimaat, karena mampu mengantarkan peserta didik kelas VI hingga proses pelepasan dan memasuki pintu gerbang perguruan tinggi, baik ranah nasional maupun internasional. Sehingga dengan demikian, santriwati Mu’allimaat sudah siap menempati diberbagai bidang dan berkhidmat untuk umat sampai penjuru dunia manapun.
Hal tersebut selaras juga dilontarkan oleh Dra. Susilaningsih, M.A. Sebagai kader ‘Aisyiyah, santriwati Mu’allimaat harus melanjutkan tugasnya sebagai anak panah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, yakni menjadi ulama, pemimpin, dan pendidik di berbagai bidang kehidupan. Madrasah Mu’allimaat sebagai sekolahnya calon pemimpin perempuan Islam sudah bisa membuktikan kepada dunia dengan berbagai capaian baik nasional maupun global. Sehingga seluruh kader Mu’allimaat mampu berkontribusi untuk kemaslahatan persyarikatan, umat, dan bangsa. (LTA)