TEMAN Perpustakaan dan Unismuh Gelar Pelatihan Citizen Report
MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Komunitas TEMAN (Tempat Nongkrong) Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Unismuh Makassar, kembali menggelar acara Pelatihan Citizen Report, Bagi Dosen Mahasiswa dan Tenaga Kependidikan di aula Perpustakaan Unismuh Makassar menghadirkan tiga narasumber, Selasa 28 Juni 2022.
Tampil selaku nara sumber yakni; Dr. Muhammad Yahya, M.Si, dengan Materi Jurnalistik Media Online, Huriah Ali Hasan, ST ME, Ph.D, dengan Materi Teknik Publikasi di Media Online, Syukri, S.Sos, M.Si. dengan Materi UU Pers dan ITE “Antara Kebebasan dan Pembatasan. Moderator pada acara ini, Rasidi Mahmud, S.IP yang juga staf pada Perpustakaan Unismuh Makassar.
Kepala Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Unismuh Makassar, Nursinah, S.Hum, M.I.P, pada sambutan singkat mengatakan, perpustakaan kampus Unismuh Makassar tidak hanya dijadikan tempat untuk meminjam buku namun juga sebagai wadah untuk berdiskusi dan saling bertukar pikiran.
Kegiatan diskusi seperti ini sudah pernah dilaksanakan, termasuk bedah buku, pelatihan penulisan opini serta diskusi karya puisi, katanya.
Lewat kegiatan ini akan memotivasi civitas akademika kampus lebih rajin mengunjungi perpustakaan Unismuh Makassar.
Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 WITA -11. 30 WIT dan dihadiri puluhan mahasiswa, dosen dan tenaga pengajar yang ada di kampus Unismuh Makassar.
Menurut Yahya yang juga dosen Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar, ada empat modal bagi penulis citizen reporter yakni; wawasan, diksi, rasa bahasa dan ekonomi kata, katanya.
Selain itu bagi seorang penulis citizen report harus tetap memperhatikan rumus dalam menulis berita pada jurnalistik, ungkap doktor sosiologi politik UNM ini.
Rumus menulis berita itu sering diakronimkan dengan ADIKSIMBA
A: Apa, DI: Dimana, K: Kapan,SI: Siapa
M: Mengapa, BA: Bagaimana, ungkap wartawan Harian Pedoman Rakyat pada masanya ini.
Huriah Ali Hasan menegaskan bahwa, tulisan baru bisa dikatakan tulisan apabila sudah share ke orang lain. Jadi, tulisan itu sepatutnya untuk dibaca oleh orang lain jadi jangan simpan di laptop atau di HP, kata dosen FAI Unismuh Makassar ini.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis berita, ikuti isu yang jadi diskursus publik, rajin baca media massa, perhatikan langgam penulisan, menulis dengan sudut pandang yang beda, tandas wartawati Fajar pada masanya ini.
Menulis meninggalkan jejak digital maka dari itu tulislah hal yang baik, hal yang membahagiakan diri sendiri dan siapapun yang membacanya, tandas doktor ekonomi pembangunan Universitas Teknologi Malaysia ini.
Nara sumber ketiga Syukri menegaskan, dalam menulis di media sosial dan media massa harus di perhatian regulasi pada UU Pers dan UU ITE, kata Plt Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar ini.
Pada beberapa kejadian ada warga yang membuat pesan pada media sosial yang kemudian harus berhubungan dengan ranah hukum karena di anggap pencemaran nama baik, ungkap Ketua STIKOM Muhammadiyah Jayapura pada masanya ini.
Guna lebih memantapkan luaran dari pelatihan ini sebaiknya ditindaklanjuti dengan menggelar workshop agar dapat langsung belajar dan praktek dalam membuat citizen report, ungkap mahasiswa S3 Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung ini.
Pelatihan ini disambut antusias oleh mahasiswa, dosen dan beberapa tenaga pendidik lainnya. Suasana didalam ruangan pun cukup santai namun serius saat narasumber menyampaikan materinya masing-masing.
Koordinator TEMAN Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Unismuh Makassar, Fakhruddin.S, menambahkan lewat kegiatan ini diharapkan mahasiswa semakin paham dan semakin rajin dan bijak dalam menulis dan menyebarkan sesuatu di media online.
Beberapa dosen Unismuh telah menjalin komunikasi untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan dilaksanakan TEMAN untuk beberapa seri kedepan, kata, Pustakawan Unismuh Makassar ini. (sitti asyirah syarif/yahya).