BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) pada Selasa (28/6/2022).
Kegiatan monev ini dilakukan setelah sebelumnya program studi Farmasi UM Bandung mendapatkan status akreditasi dari LAM-PTKes.
Terkait hal tersebut, Ketua Program Studi Farmasi, apt. Anis Puji Rahayu, SFarm, MSi, mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan secara daring tersebut menjadi evaluasi berkala terkait masukan yang telah diberikan asesor sebelumnya.
”Pada monev tadi kami menjelaskan bahwa kami sudah melaksanakan rekomendasi dan masukan yang diberikan oleh para asesor,” ucap Anis.
Adapun hal yang disampaikan Farmasi UM Bandung berdasarkan tujuh standar akreditasi, yakni mulai dari visi, misi, hingga pengabdian kepada masyarakat.
Beberapa kekurangan dari aspek-aspek yang telah ditulis di dalam borang akreditasi, kata Anis, sudah diperbaiki dan disampaikan hasilnya melalui kegiatan monev.
Melalui monev tersebut, kata Anis, program studi Farmasi UM Bandung pun langsung mendapat respons dan tanggapan dari LAM-PTKes dalam hal bagaimana pengembangan program studi Farmasi ke depan.
”Adanya monev dari LAM-PTKes ini sebetulnya menjadi kesempatan bagi kami untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada agar ke depannya program studi Farmasi UM Bandung bisa lebih baik lagi,” tutur Anis.
Selain itu, monev juga menjadi momentum yang tepat untuk menjadi panduan dalam menyiapkan langkah-langkah strategis bagaimana menjalankan kegiatan akademik.
Langkah-langkah strategis untuk pengembangan program studi Farmasi UM Bandung tersebut nanti dapat mempercepat pelaksanaan akreditasi selanjutnya tanpa menunggu empat tahun.
”Jadi dari sekarang kami sudah mempersiapkan dan memperbaiki hal-hal yang masih kurang agar minimal mendapat peringkat yang sama dengan yang saat ini, bahkan nanti bisa naik peringkat menjadi akreditasi unggul,” tandas Anis. (feri/riz)