Tegakkan Tertib Organisasi, PW IPM Jateng Gelar Pelatihan Administrasi

Tegakkan Tertib Organisasi, PW IPM Jateng Gelar Pelatihan Administrasi

KENDAL, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah menyelenggarakan pelatihan administrasi bagi jajaran PD IPM se Jawa Tengah. Kegiatan berlangsung Jum’at – Ahad, (1-3/7) di Weleri dengan tema “Optimalisasi Peran Administrasi Sebagai Jantung Organisasi”.

Ketua Umum PW IPM Jateng, Ainur Rosyid Adzikkri mengatakan, ada tuntutan tertib organisasi yang tidak bisa lepas dari ketertiban administrasi sebagai salah satu identifikasi intensititas program organisasi.

“Dengan adanya identifikasi aktifitas organisasi kita bisa menganalisis tingkat intensitas program kerja organisasi yang dimiliki,” kata Rosyid.

Menurutnya, sering melupakan pendataan keanggotaan karena terlena dengan push, dorongan keinginan melakukan program kerja sebanyak-banyaknya bisa berakibat fatal

“Melupakan dan meremehkan pendataan bisa mengakibatkan ghosting, menghilangnya para anggota yang dinilai aktif” ujarnya.

Rosyid mengajak kepada seluruh peserta dan IPM sebagai organisasi yang taat terhadap administrasi, dan jangan menganggap sepele hanya sekedar nomor surat, tetapi jika tidak diselesaikan akan terlarut-larut di periodesasi selanjutnya.

“Manajemen dan tata kelola yang tidak dilakukan secara good goverenment akan membuat kegiatan IPM berantakan” tegasnya.

Melalui pelatihan administrasi, ia berharap peserta mampu merekontruksi kembali tentang administrasi dan tata kelola organisasi sehingga IPM bisa berperan lebih maksimal.

Sementara itu Camat Weleri yang diwakili oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam), Mokh. Fatkhurrohman mengatakan pentingnya anak-anak muda aktif berorganisasi, termasuk IPM yang ke depan menjadi kader Muhammadiyah, karena menjadi salah satu sayap bangsa Indonesia.

“Sayap bangsa Indonesia itu Muhammadiyah dan Nahdlotul Ulama’” katanya.

Sebagai salah satu aktifis di NU, Fatkhurrohman mengaku pernah dididik oleh Muhammadiyah semasa almarhum Ghofar Ismail menjadi kepala Madrasah Aliyah Negeri.

“Pengalaman itu dirasakan ketika mengikuti pelatihan bersama organisasi kepemudaan yang lain, termasuk Muhammadiyah dan menginap di sekolah Muhammadiyah Weleri” kenangnya.

Menurut dia, berorganisasi bisa memupuk rasa persatuan dan kesatuan sehingga akan mengokohkan NKRI dan mensolidkan gerakan bersama dalam pembangunan di Indonesia.

Fatkhurrohman berharap, pelatihan administrasi bisa membawa keberkahan dan kemanfaatan khususnya bagi warga Weleri, karena tempat yang dibacacakan Al qur’an akan bercahaya.

Sedangkan Sekretaris PDM Kendal, Maryono menegaskan, bahwa roda organisasi berada di sekretariat.

“Kalau sekretariat tidak jalan, secara otomatis kegiatan organisasi tidak berjalan. Apabila sekretaris melempem, maka sekretariat ini harus bisa jalan dengan baik” katanya.

Menurutnya, peran administrasi sebagai jantung organisasi, dan dalam pemerintahan administrasi sebagai raja.

“Peran administrasi sebagai bukti fisik, maka segala pemeriksaan berdasarkan administrasi yang ada” imbuhnya.

“Apabila administrasi lemah, tidak tertata dengan baik, secara otomatis tidak bisa membuktikan apa-apa, karena dalam pemeriksaan yang bicara adalah administrasi”

Maryono mengingatkan, bahwa administrasi adalah cermin organisasi yang mampu menilai apakah organisasi tersebut profesional atau tidak.

“Letak organisasi profesional dan tertib berada di administrasi yang tertib dan disiplin yang meliputi administrasi sekretariatan dan kebendaharaan” ujarnya.

Organisasi persyarikatan Muhammadiyah, katanya, dikenal dengan tertib administrasi dan profesional, dimana segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi dapat dipertanggungjawabkan.

Dia meminta kepada IPM untuk selalu memperhatikan dan mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi kaitannya digitalisasi administrasi yang berdasarkan pada data dan informasi teknologi.

“Dengan satu alat teknologi, yaitu gadget, hanphone akan bisa memberi dan menerima informasi, termasuk ngelink kesana dan ke mari” ucapnya.

Turut hadir dalam upacara pembukaan diantaranya unsur Polsek dan Koramil Weleri, dan Ortom daerah Kendal.

Pelatihan administrasi diikuti oleh 93 peserta utusan dari PD IPM se Jawa Tengah. Adapun materi pelatihan antara lain, administrasi kesekretariatan, organisasi dan keuangan. (fur/riz)

Exit mobile version