SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang IMM Sleman mengadakan kegiatan KARUBAN (Kajian Rutin Bulanan) edisi menyongsong Idul Adha 1443 H pada tanggal 3 Juli 2022 pagi hari di Masjid Al-Qomar Gowok, Depok Sleman. Kegiatan ini merupakan agenda bulanan dari bidang TKK (Tabligh dan Kajian Keislaman) yang bekerjasama dengan pimpinan komisarat di lingkup IMM Sleman. Pada bulan ini bersama Pimpinan Komisariat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.
Dr. Hamim Ilyas, M.Ag. selaku Wakil Ketua Majelis Tarjid dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah bertindak sebagai penceramah dalam kegiatan tersebut. Tema yang dibawakan ialah “Menjadikan Momen Idul Adha untuk Meningkatkan Ketaqwaan dan Kepedulian antar sesama”. Adapun yang hadir dalam kegiatan tersebut ialah PC IMM Sleman dan komisariat se-Sleman. Turut hadir juga PCM Depok Sleman, PRNA Caturtunggal, dan takmir masjid Al-Qomar Gowok. Kegiatan kajian tersebut juga disiarkan secara live streaming melalui kanal youtube IMM Sleman.
Immawati Fajriyaturrahmah, S.Ag sebagai ketua bidang TKK PC IMM Sleman mengatakan bahwa, tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mempererat dan menjaga tali silaturahmi PC IMM Sleman antar komisariat se-Sleman, menambah ilmu yang barangkali sebelumnya belum pernah didapat, atau sebelumnya sudah pernah didapat agar semakin melekat dan lebih paham. Selain itu, dengan adanya kajian ini kita akan menambah/menemukan relasi baru, wawasan baru bahkan boleh jadi mendapat teman baru untuk bertukar pikiran/berdiskusi.
“Harapan saya, kedepannya untuk bidang TKK PC IMM Sleman sendiri agar terus konsisten pada program-programnya, salah satunya seperti kajian rutinan pada pagi hari ini. Selain itu, untuk teman-teman komisariat, saya pribadi berharap penuh agar teman-teman terus semangat untuk berproses dan semangat untuk menghasilkan progres-progres yang baru nantinya”, ujar Fajriya.
Ketua takmir masjid Al-Qomar Gowok, Amir Ma’ruf, M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan rasa gembira karena IMM sudah bersedia untuk menyelenggarakan kegiatan di masjid.
Hamim Ilyas mengawali sejarah dan filosofi adanya syari’at kurban di dalam Islam. Kemudian barulah ia memaparkan konsep taqwa dalam Islam. Taqwa secara bahasa berasal dari kata al-ittiqa’ yang bermakna membuat diri menjadi terjaga. Sedangkan pengertian taqwa secara istilah ia memaparkan banyak ta’rif (definisi) yang kemudian beliau tinjau dari sisi teologis, filosofis, sosiologis, dan konteks kebangsaan.
Menurutnya, filosofi takbir idul adha mengandung makna sebagaimana takbir dalam ibadah shalat. Dalam shalat takbir diakhiri dengan salam yang menurutnya menunjukkan bahwa muslim dalam beribadah itu goalnya yaitu menengok kanan dan kiri yang artinya hablu min an-nas dan peduli kepada sesama manusia. Spirit itulah yang kemudian harus dimiliki oleh seorang muslim saat momen idul adha yaitu timbulnya rasa peduli terhadap sesama manusia.
Oleh karenanya, manifestasi ketaqwaan dalam diri seorang muslim di momen idul adha ialah dengan meningkatnya ibadah dan menjaganya. Lalu dengan taqwa tersebut harusnya muncul kepedulian kepada sesama. (TKK IMM Sleman)