PADANGPANJANG, Suara Muhammadiyah – Jelang memasuki proses pembelajaran tahun pelajaran 2022/2023, Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah gelar Forum Ta’aruf Santri baru (Fortasi). Bertempat di aula Buya Hamka, kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang dipersiapkan untuk memberikan bekal kepada santri baru lebih mengenal pondok pesantren.
Derliana menyampaikan bahwa memasuki tahun pelajaran 2022/2023, Pondok Pesantren mempersiapkan beberapa kegiatan yang berorientasi kepada pengenalan lingkungan pondok kepada santri baru. Semua dilakukan agar santri baru dapat mengenal lebih dekat tempat mereka menuntut ilmu saat ini.
“Ada beberapa kegiatan kita siapkan untuk santri baru, diantaranya adalah matrikulasi yang telah selesai dilakukan, Fortasi yang saat ini sedang berlangsung dan terakhir adalah Kemah Dakwah. Kemah Dakwah ini sudah sejak 2002 dilaksanakan di Kauman. Program ini mengarahkan santri untuk melakukan pengabdian di tengah masyarakat. Layaknya Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Mahasiswa, maka dilaksanakan ini untuk untuk santri agar mampu mengenal masyarakat, beradaptasi dengannya, dan melakukan pengabdian Dakwah, Tahfiz, dan gotong royong. Insya Allah itu berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 8-11 besok dan bertempat di Saniang Bakar, Kabupaten Solok,” jelasnya, Selasa (05/07).
Ditambahkannya bahwa dalam mewujudkan santri yang berkarakter kegiatan ini berbeda dari kegiatan yang selama ini menjadi momok menakutkan bagi santri baru. Perploncoan dan hukuman fisik tidak dibenarkan dalam kegiatan Fortasi ini. Semua ini merupakan wujud keseriusan pondok pesantren sebagai pondok pesantren ramah anak.
“Kita justru melarang dengan tegas untuk urusan bully, plonco dan hukuman fisik yang akan mempengaruhi mental santri baru. Tidak ada sejarahnya di pondok kita itu terjadi kasus ploncoan. Kepada seluruh panitia yang terlibat kita tekankan sekali agar tidak terjadi hal demikian,” tegasnya.
Sejalan dengan itu koordinator kegiatan Fortasi, Yuhaldi, S.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini mengacu kepada kegiatan untuk meningkatkan daya penyesuaian diri santri, menjalin ukhuwah islamiah.
“Kegiatan Fortasi ini merupakan gerbang awal santri baru untuk mengenal teman, guru, program dan semua yang ada di lingkungan pondok pesantren Kauman Muhammadiyah Padangpanjang. Panitianya kita ambil dari personalia Ikatan Pelajar Muhammadiya (IPM) yang sebelumnya sudah diberikan pembekalan tentang kegiatan yang edukatif selama kegiatan berlangsung,” jelasnya.
Mahasiswa program magister UIN Muhammad Yunus ini juga menyampaikan bahwa kegiatan Fortasi ini tidak boleh ada kekerasan verbal maupun fisik karena sejatinya pendidikan itu penuh dengan kelemahlembutan dan juga penuh kasih sayang.
“Jika ingin mengenalkan kepada santri hakikat kasih sayang mesti dimulai pada kegiatan Fortasi ini. Jika kegiatan Fortasi sudah diawali dengan kekerasan percaya atau tidak kekerasan itu akan membekas dalam diri santri dan justru itu dapat berakibat santri kita cenderung saling membenci antara adik kelas dengan kakak kelasnyanya,”ungkapnya.
Ditambahkannya juga bahwa Fortasi ini dilaksanakan dari tanggal 5-7 juli ini. Selama tiga hari kegiatan ini diisi dengan materi-materi penguatan pembentukan karakter, diantaranya adalah kurrikulum yang digunakan oleh Pondok Pesantren, tata tertib pondok pesantren, Psycal Training, organisasi di bawah naungan pondok pesantrennya, gerakan literasi pondok pesantren, praktek ibadah, penggunaan bahasa asing di lingkungan pondok pesantren serta beberapa kegiatan outbond yang dikelola langsung oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR-IPM ) MA KMM Kauman Padangpanjang
Mengangkat tema “Membangun dan Menjalin Ukhuwah Di Bawah Langit Kauman” ini dibuka secara resmi oleh wakil mudir bidang Pengasuhan Santri, ustadz Insan Adha Hasibuan. Dalam sambutannya di hadapan 250 santri baru ini, beliau menyampaikan apresiasi kepada panitia pelaksana kegaiatan Fortasi yang telah menyiapkan segala bentuk kebutuhan Fortasi sehingga kegiatan ini dapat dijalankan sesuai dengan harapan dan keinginan pondok pesantren. Beliau berpesan kepada santri baru agar mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.
“Kepada santri baru kami berpesan agar menjalankan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Laksanakan kegiatan ini dengan penuh perhatian agar ukhuwah islamiah antar santri terwujud setelah kegiatan ini. Agar terwujudkan suasana yang kondusif kami berharap baik kepada panitia maupun kepada peserta untuk saling menghargai satu sama lain,” tutupnya. (darwis/riz)