Muhammadiyah Bali Gelar Bedah Buku Prof Haedar Nashir

Muhammadiyah Bali Gelar Bedah Buku Prof Haedar Nashir

Muhammadiyah Bali Gelar Bedah Buku Prof Haedar Nashir

DENPASAR, Suara Muhammadiyah – Suara Muhammadiyah bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali beserta Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Bali menyelenggarakan agenda Bedah Buku Indonesia, Martabat dan Pemimpin Bangsa, karya Prof Haedar Nashir di Aula Lt. 4 ITB STIKOM Bali, Senin (4/7).

Ketua PWM Bali, H. Aminullah dalam sambutannya, mengapresiasi atas penyelenggaraan peluncuran dan diskusi buku ini. Menurutnya, buku yang ditulis oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sangat penting dan tepat didiskusikan di tengah kondisi bangsa kita sekarang ini.

“Buku ini sangat penting didiskusikan untuk memperoleh inspirasi yang lebih luas dalam kontek hidup berbangsa. Apalagi, buku yang ditulis oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, disusun dalam kerangka merespon berbagai persoalan kehidupan berbangsa,” ungkapnya.

Di samping itu, kita patut berbangga dengan kepemimpinan Prof Haedar Nashir di Persyarikatan Muhammadiyah, yang tidak pernah henti-hentinya memberikan pencerahan kepada umat melalui tulisan-tulisan beliau, termasuk di media dan koran-koran nasional.

Sambutan Deni Asyari, Direktur Suara Muhammadiyah

Sementara itu, Deni Asyari, selaku Direktur Suara Muhammadiyah menyampaikan bahwa buku yang berjudul Indonesia, Ideologi dan martabat pemimpin bangsa ini, merupakan buku serial kedua dari rangkaian buku Indonesia, ideologi dan demokrasi.

Buku yang pertama berjudul, Demokrasi, Agama dan Politik Kekerasan, menjadi buku serial pertama yang berbicara seputar demokrasi dan perkembanganya saat ini.

Sedang buku kedua ini menurut Deni, lebih fokus membicarakan seputar penguatan ideologi dan kepemimpinan bangsa. Adapun buku ketiga dalam proses persiapan untuk diterbitkan.

Dari ketiga buku ini, menurut Deni sangat tampak ketajaman dan keluasan serta kebijaksanaan Haedar dalam melihat persoalan-persoalan nasional yang terjadi. Haedar tidak saja mengkritik, namuj juga menyuguhkan solusi-solusi strategis dalam menghadapi berbagai tantangan yang terjadi.

Misalnya, dalam buku serial kedua ini, Prof Haedar Nashir sebagaimana dalam sambutannya, menyampaikan bahwa penguatan nilai-nilai agama, Pancasila, dan Budaya menjadi pekerjaan rumah yang sangat penting menghadapi berbagai dinamika kehidupan nasional.

“Kita harus mengembalikan dasar-dasar ideologi bangsa Indonesia, seperti nilai-nilai agama, pancasila dan budaya sebagai sumber ideologi dan kepemimpinan nasional. Karena tantangan yang kita hadapi ke depan tidaklah mudah. Maka Agama, pancasila dan Budaya, harus dapat menjadi inspirasi kita berbangsa,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, buku dibedah langsung diantaranya oleh Efata Boromeu, Akademisi Universitas Udayana; Rachmatullah, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah; dan Tatang Wisnu Wardhana, Sekretaris PDM Kota Denpasar. Salah satu narasumber, Tatang menyampaikan kekaguman kepada Prof Haedar Nashir, meski dalam kesibukannya, namun masih menyempatkan waktu untuk menuangkan pemikiran-pemikiran melalui berbagai tulisan, salah satunya buku yang dibedah ini. Pemilahan diksi, struktur tulisan Prof Haedar dalam tulisan menjadi daya tarik bagi pembaca dalam proses memahami nilai dalam tulisan. (red)

Muhammadiyah Bali Gelar Bedah Buku Prof Haedar Nashir
Exit mobile version