JEPARA, Suara Muhammadiyah – Angkatan muda Muhammadiyah ranting Dorang mengadakan kajian rutin bulanan di gedung dakwah Muhammadiyah Dorang dengan pembicara Ustadz. DR. Achmad Hilal Madjdi, M.Pd pada Sabtu, (25/6). Kajian bulanan ini sudah berlangsung dua tahun, tetapi karena ada Covid-19 pernah vakum sementara.
Alhamdulillah setelah Pemerintah mengumumkan aman maka kajian ini berjalan lagi. Kajian ini diikuti lebih dari 100 orang terdiri dari jamaah Muhammadiyah, Aisyiyah, Pemuda, NA, IPM, TSPM dan juga KOKAM. Waktu kajian adalah setiap malam ahad di pekan pertama. Pemateri yang mengisi diambilkan dari Mubaligh Muhammadiyah disekitar Jepara-Kudus.
Achmad Hilal Madjdi, Ketua PDM Kudus, menyampaikan tentang pentingnya penguatan manhaj Muhammadiyah bagi aktifis, warga dan simpatisan Muhammadiyah ditengah banyak tawaran gerakan yang mirip Muhammadiyah. Memahami manhaj Muhammadiyah mengandung pesan moral bahwa dakwah Muhammadiyah harus sesuai AD/ART Muhammadiyah demi keberlangsungan dakwah Muhammadiyah.
Di sisi lain, beliau juga menyampaikan betapa pentingnya pengetahuan kader-kader muda Muhammadiyah dalam pendidikan. Dengan pendidikan yang mencerahkan, maka akan membawa kemajuan peradaban tidak hanya bagi persyarikatan tetapi juga Negara yang kita cintai Indonesia. Persyarikatan Muhammadiyah mencerahkan moderasi Islam untuk membumikan ajaran Islam kepada manusia.
Di akhir paparannya, beliau menekankan bahwa pergerakan Islam saat ini banyak dipengaruhi faktor eksternal. Faktor eksrernal ini harus diwaspadai karena dicurigai membawa efek negatif tatanan masyarakat Indonesia pada umumnya dan kamu muslimin khususnya.
Achmad Hilal Madjdi mendorong jama’ah Muhammadiyah ranting Dorang untuk terus berjuang, beramal dan menghidupkan Muhammadiyah. Gerakan tauhid dan ta’awun adalah kunci pokok dalam pergerakan dakwah Muhammadiyah ditengah gempuran sinkretisme, radikalisme, liberalism, materialisme dan pragmatisme.
Taufiq NN, ketua AMM Dorang menambahkan bahwa kajian ini akan terus dihidup-hidupkan secara kualitatif maupun kuantitatif demi menyongsong esok hari yang lebih baik. Terus beramal tanpa lelah seperti potongan sebuah lagu,” bagai sang surya menyinari dunia”. (Taufiq Nugroho Nur)