Semarak Idul Adha di Solo, dari Kottabarat hingga Edutorium

Semarak Idul Adha di Solo, dari Kottabarat hingga Edutorium

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Takmir Masjid Kottabarat menggelar sholat Idul Adha di taman parkir Kottabarat Surakarta pada Sabtu (9/7). Kurang lebih 700 jamaah memadati area tersebut.

Suara takbir berkumandang di taman parkir Kottabarat pukul 05.30 WIB. Jamaah mulai berdatangan menuju ke lokasi. Terlihat petugas berjaga dan membantu menyeberangkan jamaah. Jamaah yang datang diarahkan menempati kurang lebih 32 barisan shaf yang telah disiapkan panitia. Lokasi taman parkir Kottabarat terlihat lapang dan cukup menampung banyaknya jamaah.

Kurang lebih pukul 06.15 WIB, sholat idul adha dimulai. Ruswa Darsono, S.T. Sekretaris Majlis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menjadi imam sekaligus khatib dalam sholat Idul Adha tersebut.

Ruswa Darsono menyampaikan khutbah bertema ibadah haji dan kurban sebagai pelatihan menjadi orang yang ikhlas dan bersyukur. Ikhlas berarti memurnikan peribadatan sesuai dengan perintah Allah SWT. Maka dari itu, beribadah harus ikhlas dan memurnikan pemahaman bahwa tidak ada serikat sekutu bagi Allah,

“Tuhan kita hanya Allah SWT. Hal itu sehingga tata cara beribadah diniatkan hanya untuk Allah bukan untuk yang lain. Itulah ikhlas,” jelasnya.

Dalam khutbahnya, Ruswa Darsono menjelaskan konsep syukur. Syukur itu adalah pengakuan bahwa kita menerima pemberian dari Allah baik yang menyenangkan maupun menyulitkan. Kita menerima semua itu dengan lega, itulah syukur.

“Syukur dalam bentuk lisan dengan mengucap ikrar alhamdulillah. Pujian kepada Allah SWT Sang Pemberi, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang. Adapun, syukur dengan perbuatan adalah memanfaatkan nikmat yang ada pada kita sesuai yang dikehendaki Allah SWT,” jelasnya.

Akhir khutbah, Ruswa Darsono menyimpulkan bahwa ibadah haji dan kurban kedua-duanya menunjukkan tata cara kepada kita agar kita menjadi manusia yang tetap ikhlas kepada Allah SWT dan menjadi orang yang bersyukur. Orang yang ikhlas dan bersyukur akan dijaga oleh Allah swt dan dihindarkan dari godaan setan.

“Harapan saya jamaah bisa beribadah haji dan kurban karena kedua-duanya sebagai pelatihan kita menjadi orang yang ikhlas dan syukur,” tandasnya.

Heru Hadiyono, selaku ketua pelaksana mengungkapkan perasaan senang karena pelaksanaan sholat Idul Adha di taman parkir Kottabarat bisa berjalan dengan lancar dan khidmat. Jamaah antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Selesai sholat, jamaah pun meninggalkan lokasi dengan tertib.

Shalat Id di Edutorium

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan Shalat Idul Adha di halaman Edutorium UMS pada Sabtu (9/7/22) pagi. Sebagai imam dan khatib pada acara tersebut mengundang Bendaha Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH Marpuji Ali.

Acara ini bekerjasama dengan Takmir Masjid UMS, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pabelan, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Karangasem, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Blulukan, dan Lembaga Pengembangan Pondok, Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) UMS.

Selain mengundang seluruh sivitas akademika UMS, Takmir Masjid UMS turut dihadiri oleh warga yang ada di sekitar kampus untuk shalat jamaah di tempat yang akan dipakai sebagai tuan rumah Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada 18-20 November 2022 mendatang.

Dalam isi khutbahnya, Marpuji Ali menyinggung kondisi saat ini yang dirasakan masyarakat.

“Kebijakan pemerintah kurang berpihak kepada masyarakat. Kebutuhan masyarakat sehari-hari naik terus, bahkan ada yang langka, celakanya, Pemerintah sepertinya belum bisa mencari solusi untuk memecahkan masalah ini,” kata Ketua Panitia Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah itu.

(Aryanto/Rpd)

Exit mobile version