BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Perayaan puncak milad ke-6 Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) yang digelar di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung pada Kamis 14 Juli 2022 berlangsung meriah dan disambut antusias sivitas UM Bandung.
Berbagai kreasi seni dari para mahasiswa pun ditampilkan. Misalnya kreativitas musik, tari, teater dan musik etnik, serta sejumlah penampilan meriah lainnya.
Dari awal hingga akhir acara, seluruh keluarga besar UM Bandung (dosen, tendik, dan mahasiswa) dan tamu undangan mengikuti gelaran meriah ini dengan gembira. Acara dikemas dengan menarik, kekinian, dan didukung dengan sound sistem stabil.
Selain berbagai penampilan ciamik dari mahasiswa, pada puncak milad UM Bandung ini juga diumumkan penghargaan dan pemberian hadiah kepada para pemenang lomba. Adapun jenis hadiahnya cukup beragama, bergantung pada kategori lomba yang diikuti.
Termausk juga pengumuman juara lomba tumpeng. Tumpeng-tumpeng itu dihias sedemikian rupa sehingga sangat cantik dan menarik. Juara satu tumpeng diraih prodi akuntansi.
Selain itu, diberikan juga medali kepeloporan dari UM Bandung kepada rektor pertama UM Bandung (almarhum) Prof Dr H Suyatno MPd yang diterima kepada. Medali kepeloporan juga diberikan kepada muwakif Tjutju Suryati. Medali kepeloporan itu diberikan atas jasa kepeloporan dua sosok ini dalam pendirian UM Bandung.
“Kami tahu perjuangan, semangat, dan pengabdian bapak kepada UM Bandung sangat luar biasa. Kami berharap semoga amal ini berguna bagi nusa dan bangsa serta berguna khususnya untuk UM Bandung. Semoga semua itu bisa menjadi amal jariah untuk bapak. Kami berharap UM Bandung semakin jaya dan terus berinovasi,” ucap Indra S, pewakilan keluarga Prof Suyatno.
Pesan rektor
Dalam sambutannya Rektor UM Bandung Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto MSc IPU mengapresiasi seluruh pihak atas doa dan kontribusinya dalam memajukan kampus yang berdiri pada 2016 ini.
Rektor juga berpesan bahwa dalam usia yang baru menginjak enam tahun, UM Bandung perlu memperkuat kolaborasi dalam menerapkan teknologi dan inovasi demi kemajuan UM Bandung.
“Hal ini penting sekali dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memperluas lapangan kerja,” tutur rektor.
Membangun sistem yang merangsang peningkatan mutu pendidikan, mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kondisi saat ini, menurut rektor, termasuk poin-poin penting yang harus segera dilakukan.
Rektor juga mengajak semua pihak di UM Bandung bisa mengoptimalkan modal dasar yang menjadi keunggulan UM Bandung selama ini.
Di antaranya gedung kampus yang representatif, inovasi, dosen dengan latar belakang akademik mumpuni, kajian akademik unggul bidang islmic technopreneurship, dan sebagainya.
“Alhamdulillah dalam beberapa bulan terakhir UM Bandung berhasil meningkatkan akreditasi prodi Farmasi dari C ke B, dan mempertahankan prodi PAI tetap B,” kata rektor.
“Untuk meningkatkan kemampuan akademik dosen, UM Bandung telah dan sedang memfasilitasi serta mendorong para dosen untuk menempuh studi doktor,” imbuh rektor.
Terakhir, Prof Herry mengajak semua pihak di UM Bandung untuk terus tanpa henti berkontribusi, berprestasi, dan berkolaborasi.
Hal itu penting dilakukan, ungkap rektor, agar UM Bandung terus melahirkan ilmuwan transformasional yang visioner, terus menginspirasi, mampu beradaptasi, berpikir terbuka, dan progresif dalam memberikan solusi bangsa yang berkemajuan.
Untuk diketahui, puncak perayaan milad ke-6 UM Bandung dihadiri virtual oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, perwakilan keluarga almarhum Prof Suyatno, Ketua PWM Jabar KH Suhada, perwakilan Polda Jabar, Ketua BPH UM Bandung Prof Dadang Kahmad, pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah se-Jawa Barat, muwakif Tjutju Suryati dan keluarga, dan dosen-tendik-mahasiswa UM Bandung. (Firman/Feri)